Deskripsi Ruang Kelas 3.7.17
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta
Di pagi hari
yang cerah dan sejuk dimana ketika sang mentari dengan begitu angkuhnya
menghangati sang bumi dengan ditemani merdunya senandung kicauan burung di atas
sang cakrawala, Ku hentakkan kaki ini untuk pertama kalinya di sebuah
Universitas yang cukup terpandang di daerah Jakarta. Sebuah Universitas yang
dimana tidak semua orang bisa mendapatkan gelar sarjana disana, karena sulitnya
persaingan antara ribuan pelajar lain yang mencoba untuk mendapatkan satu kursi
di Universitas tersebut. Yaa.. Universitas itu adalah Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Sebuah kampus yang terdiri dari 11 Fakultas dan
terbagi menjadi 2 bagian kampus yaitu Kampus 1 dan Kampus 2. Yang pada nantinya
akan menjadi saksi pahit dan indahnya perjalanan hidup kami sebagai seorang mahasiswa,
sampai pada akhirnya kami memakai toga bersama-sama dan akan selalu menjadi
memorian dalam hidup kami yang takkan pernah
terlupakan untuk diceritakan kepada anak-anak kami kelak di kemudian hari...
Ruangan yang
pertama kali ku masuki adalah Ruang 3.7.17, salah satu ruangan yang berfungsi
sebagai kegiatan belajar mengajar mahasiswa yang terletak di lantai tujuh
persis dekat mushalla. Begitu aku masuk kelas, Ku lihat sudah begitu banyak
mahasiswa baru yang duduk berjejer rapih ke arah papan tulis di depan ruangan.
Diantara mahasiswa tersebut ada yang sibuk dengan smartphonenya, mungkin karena terlalu enggan untuk menyapa karna
tidak saling kenal. Ada juga yang hanya sekedar ngobrol santai untuk sekedar
berkenalan dan bertukar sapa. Begitu ku lihat ada bangku kosong di bagian
depan, aku pun segera menghampiri dan duduk sejenak disana sambil memerhatikan
seisi ruangan kelas. Jendela kelas yang putih transparan seakan membuat
pemandangan di dalam kelas menjadi indah dan sejuk. Karena darisana kami bisa
melihat gedung-gedung kampus dan deretan rumah warga daerah setempat. Di bagian
depan ruangan, ada meja dosen berbentuk kotak yang sangat lebar dan terlihat
kokoh berwarna coklat terbuat dari kayu jati, Dengan kursi putarnya yang empuk
dan nyaman. Sangat berbeda dengan kursi yang kami gunakan. Kursi yang
disediakan untuk para mahasiswa sudah satu paket dengan mejanya, mejanya pun
tidak berbentuk aturan dan berdiameter tidak terlalu besar, Kira-kira luas
mejanya hanya sekitar 20 sentimeter, yang membuat kami sulit untuk menulis
apabila menggunakan file berukuran besar. sangat berbeda dengan meja belajar
kami yang ada di bangu SMA. Kemudian ada papan tulis yang kira-kira ukurannya
adalah 120 X 240cm lengkap dengan spidol dan penghapusnya. Sebuah alat yang
digunakan dosen untuk menulis dan menjelaskan tentang materi yang beliau
ajarkan. Sedangkan persis diatas papan tulis, ada sebuah layar proyektor
berukuran 406 X 305cm yang berfungsi sebagai layar proyektor ketika mahasiswa sedang
melakukan persentasi dan diskusi. Kemudian disamping papan tulis ada lemari
kecil yang tersekat 5 bagian yang digunakan untuk menyimpan alat tulis dan buku-buku
milik kelas. lantai kelas yang kami pijak terbuat dari ubin berwarna putih yang
sudah terlihat kusam, mungkin karena terlalu sering terkena kotoran dan noda.
Sedangkan atap kelas kami terbuat dari beton berwarna abu-abu. Uniknya, diatas
atap kelas kami tertempel sebuah alat proyektor dan pendeteksi kebakaran
berbentuk lingkaran kecil. Pintu kelas kami berwarna coklat dan terbuat dari
kayu jati yang terkadang sulit untuk tertutup rapat. Tembok kelas kami pun berwarna
kuning gelap, sesuai dengan warna cat gedung fakultas kami. Kemudian di bagian
belakang ruangan ada triplek tebal
berukuran panjang dan lebar yang menutup kelas kami secara penuh. Fungsinya
sebagai penyekat dan pembatas dengan kelas lainnya. Triplek pembatas kelas
tersebut berbentuk rolling door yang
bisa dibuka tutup suatu saat apabila ada penggabungan dua kelas atau lebih di
mata kuliah yang sama.
Setelah ku
perhatikan isi kelas dengan seksama, Aku pun merasakan ada hawa dingin yang
begitu sangat menusuk di setiap poro-pori kulitku. Dan lebih kerennya lagi,
rasa dingin ini bukan berasal dari angin atau udara apalagi kipas angin. Begitu
ku perhatikan ternyata ada AC (Air Conditioner) bermerk sharp terpajang rapih
dan kokoh persis diatas bagian jendela kelas, Mungkin AC ini digunakan agar
para mahasiswa bisa nyaman dan tenang ketika mengikuti kegiatan belajar
mengajar di kelas.
Setelah dengan
puasnya aku mengamati seisi ruangan kelas, Aku pun segera berkenalan dengan
seorang wanita anggun dan cantik yang duduk persis di sebelahku. Gadis itu amat
elok dan cantik ketika pertama kali ku pandangi. Dengan bentuk wajah berbentuk
oval, alis tebal, hidung mancung, serta kulit yang putih dan bersih. Setelah
kami berkenalan, tidak tau mengapa rasanya aku menjadi bingung untuk mencari
topik pembicaraan yang pas. Mungkin ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan
pertama, Tidak perduli alasan apa yang tepat untuk menyatakan kenapa saya
begitu suka dengan wanita berkacamata itu. “Argghhh.. Ini salah satu godaan
yang berat. Tapi demi kesuksesanku di masa depan, aku harus tetap fokus pada
tujuan dan cita-cita yang sudah ku targetkan untuk ke depannya. Karena aku
begitu yakin, Ini bukan saat yang tepat untuk menghabiskan waktu hanya sekedar
untuk drama kehidupan yang berlebihan. Karna pada dasarnya skenario
tuhan itu indah, dan kalau kita mengikuti aturan dan cara mainnya pastilah
hidup kita bahagia dan tentram, Bicaraku dalam hati.” 15 menit kemudian dosen
pengajar pun datang, dan semua mahasiswa mengikuti kegiatan belajar mengajar
dengan seksama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar