model 7: deskripsi berbagai kejadian dalam kejadian yang lama
yosie apriliani 1113046000162
Seperti hari-hari
biasanya umiku pergi ke pasar parung panjang setiap pagi sekitar jam setengah
delapan untuk mengambil uang pembayaran atas pinjaman uang atau kredit barang
dari konsumen-konsumennya yang berjualan di pasar itu, pagi itu aku ikut
mengantarkan umiku. Pasar yang besar dengan gedung yang sudah kumuh berlantai
dua, yang dikelilingi oleh jalan-jalan yang juga menjadi tempat berdagang bagi
yang tidak mendapatkan tempat untuk berdagang di dalam gedung pasar, membuat
jalan itu menyempit dan sulit di lewati bagi pengguna sepeda motor maupun mobil
atau angkutan umum, bahkan sesekali terjadi macet di jalanan sekeliing pasar
itu.
Hamparan terpal
yang menutupi sebelah kanan dan kiri bahu jalan yang digunakan untuk berdagang,
mayoritas pedagang yang memenuhi bahu jalan yaitu para pedagang sayur-sayuran
dan hanya beberapa saja penjual gelas atau piring kaca, daging ayam, bumbu, dan
lain-lainnya. Pagi itu pasar sangat ramai di penuhi oleh para ibu rumah tangga
yang ingin berbelanja yang sibuk dengan tawar-menawar mereka dengan pedagang
sayuran, dan teriakan para pedangang untuk mempromosikan dagangannya yang tak
lama kemudian sudah dipenuhi oleh para pencari bahan-bahan untuk memasak. Deretan
ruko-ruko di samping pasar yang menjual mebel atau furniture, beberapa
tempat penitipan motor, penjual peralatan elektronik, dan di paling ujung jalan
terdapat toko yang menjual berbagai macam petasan dari ukuran yang terkecil
sampai yang terbesar. Di belakang pasar terdapat stasiun kereta api parung
panjang, untuk tujuan jakarta kota dan merak. Yang selalu dipenuhi oleh para
penumpang kereta dengan tujuannya masing-masing, dan para tukang ojek yang
memenuhi depan stasiun untuk mencari para penumpangnya.
Sekitar
jam sebelas siang mulai terasa sangat panas, tidak seramai waktu pagi aku
sampai di pasar, tempat yang sejak pagi tadi di penuhi oleh para pedagang kini
beberapa yang sudah ada kosong. beberapa
pedagang sayur sudah berkemas, merapihkan dagangannya yang sudah habis dan
beranjak pulang. Pedagang yang berdagang di bahu jalan sudah tidak ada, membuat
jalanan di sekeliling pasar sedikit meluas tidak terhalang lagi oleh para
pedagang sayuran itu dan memudahkan para pengguna jalan untuk melewatinya.
sore
hari aku hendak pergi kerumah teman, yang kebetulan melewati pasar parung
panjang. Tidak ada penjual sayuran ataupun daging ayam dan lain-lain, tetapi
sudah di gantikan oleh penjual aneka buah-buahan, beberapa penjual gorengan dan
penjual batagor yang di panggul maupun yang menggunakan gerobak. Cukup sepi
untuk ukuran pasar, tetapi berbeda dengan stasiun belakang pasar yang sedang
ramai-ramainya karna banyak orang-orang yang pulang seusai kuliah atau bekerja
seharian, suasana yang di penuhi oleh teriakan para tukang ojek dan kenek angkutan
umum yang sibuk mencari para penumpangnya.
Sepulang aku
dari rumah temanku sekitar jam tujuh malam, semua sudah gelap, tinggal beberapa
ruko-ruko yang masih terbuka, gerobak mpek-mpek yang masih menunggu para
penggemarnya dan beberapa angkutan umum dan ojek yang masih setia menunggu para
penumpangnya di stasiun kereta. Hal yang sama mungkin akan terjadi di pasar ini
besok dan seterusnya. Akupun beranjak pulang ke rumahku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar