Kamis, 09 April 2015

Taman Komplek BPP Sukapura

Muhammad Yasser Rifai
1113046000007
Deskripsi berbagai kejadian dalam waktu yang lama

           Disaat saya sedang melakukan aktifitas lari pagi mengelilingi komplek pada hari minggu sekitar jam setengah 7 pagi, saya berhenti istirahat di taman komplek perumahan dimana saya tinggal yang letaknya berada di tengah komplek. Saya duduk di ujung kanan taman sendiri. Sembaring saya meminum air yang saya bawa dari rumah, saya melihat seorang bapak tua sedang menyiapkan pengeras suara yang dia keluarkan dari kantor RW 08. Salon yang terlihat cukup berat ini dia gotong sendiri dari kantor RW menuju taman yang jarak nya sekitar 20 meter. Pengeras suara yang dia bawa ini berwarna hitam dengan banyak sekali tombol di bagian atas nya dan memiliki bass yang lumayan besar di bagian badannya. Sepertinya pagi ini akan dilakukan senam yang rutin di lakukan seminggu sekali oleh warga RW 08 di taman ini.
            Terlihat juga segerombolan anak kecil yang berjumlah 6 orang sedang mengayuh dengan semangat sepeda mereka masing-masing menuju pintu masuk taman. Kelihatannya mereka akan bermain sepeda di taman ini sampai nanti mereka di suruh pulang oleh orang tua nya.  Tampak mereka begitu ceria memainkan sepeda nya kesana kemari saling mengejar satu sama lain dengan sepeda yang mereka kayuh dengan kencang. Ketika saya melihat ke pintu masuk lagi, ada pula sekelompok anak-anak yang lain berjumlah 4 orang baru saja melewati pintu masuk tanaman ini. Langsung saja mereka lari ke tempat bermain khusus anak-anak di taman itu yang terletak di bagian paling belakang tanaman, Dua orang dari mereka langsung menuju ke tempat jungkat-jungkit yang berwarna kuning terang dengan panjang sekitar 4 meter yang dilengkapi dengan per di tiap sisi bawah tempat duduk jungkat-jungkit itu. Dan dua dari mereka yang lain menuju ke permainan ayunan yang letak nya berdekatan dengan jungkat-jungkit tadi. Ayunan yang mereka mainkan di cat berwarna hijau daun di bagian penopang nya dan berwana merah muda di bagian tempat duduk yang bisa di ayunkan untuk anak yang bermain disitu.
            Seperti biasa nya, cuaca pagi ini sangat adem dan cerah, sangat mendukung untuk orang-orang untuk berolahraga pagi. Bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah berpakaian untuk senam pun satu persatu datang ke taman RW ini. Kedatangan mereka di iringi dengan musik kroncong yang terdengar dengan amat keras dari pengeras suara.
            Agaknya pagi ini peserta senam cukup banyak. Sekitar 30 orang sudah berkumpul di taman ini untuk melakukan aktifitas senam pagi. Tak beberapa lama kemudian, instruktur senam pun datang dengan pakaian serba ketat nya ke taman. Langsung saja peserta senam membuat barisan dari utara menuju selatan. Tiap barisan diisi sekitar 7 orang  dengan tidak ada ketentuan laki-laki dan perempuan harus memisah di barisan, semua nya boleh campur di tiap barisan.
            Setelah semua berada di barisannya masing masing, instrukur senam langsung saja menyetel lagu bergenre pop yang berirama tidak lambat dan tidak cepat untuk mengiringi pemanasan peserta senam. Setelah sekitar 10 menit waktu berjalan, selesai lah mereka melakukan sesi pemanasan, dan terlihat sang instruktur terlihat sibuk mencari kaset yang akan digunakan untuk sesi inti senam. Tak lama kemudian terdengarlah lagu dangdut house music yang menandakan bahwa sesi inti senam akan segera dimulai.

            Air minum saya sudah habis, bersegeralah aku menuju warung yang berada lumayan jauh dari taman untuk membeli minum. Setelah saya kembali ke taman, lagu yang terdengar sudah bukan lagi lagu dangdut house music tetapi sekarang lagu yang bertempo sangat lambat dan gerakan yang di lakukan oleh instruktur senam dan peserta senam menunjukan kalau mereka sedang melakukan pendinginan. Sekarang saya duduk di pinggiran taman. Tak lama setelah saya duduk, wangi yang sangat sedap menusuk hidung ku, lalu menengok lah aku ke sekeliling taman, ternyata wangi ini tercium dari baskom besar yang berisi bubur kacang hijau hangat yang dikeluarkan oleh seorang ibu-ibu dari rumah nya yang berada di seberang taman. Wangi yang keluar dari baskom itu membuat saya sangat ingin mencicipi nya.
            Setelah semua selesai menyantap bubur kacang hijau, berpisahlah orang-orang menuju rumah mereka masing-masing dan segerombolan anak kecil yang tadi saya lihat sudah tidak ada di taman. Mereka sudah pulang lebih dulu dari pada orang-orang yang senam. 
            Setelah shalat ashar, ayah ku menyuruh ku mengambil laptop nya yang tertinggal di kantor RW. Bersegerahlah aku ke sana berjalan kaki karena letak taman itu hanya sekitar 400 meter dari rumah ku. Jarak yang tidak terlalu jauh untuk di tempuh dengan berjalan kaki. Sesampai nya aku di kantor RW langsung lah saya pulang dan melewati taman komplek. Saya duduk di pinggir taman dengan tujuan menikmati udara yang sejuk pada sore hari. Keadaan taman pada sore hari tampak lebih ramai dibandingkan dengan taman pada pagi hari. Terdengar suara teriakan anak-anak yang sedang bermain benteng di taman tersebut. Terlihat juga 6 orang pemuda sedang bermain basket dengan kostum yang lengkap di taman itu. Di luar taman, terlihat sejumlah pedagang melayani pembeli mereka. Tukang somay sibuk memotong somay yang akan di sediakan untuk beberapa pembeli nya. Pembeli mie ayam terlihat lebih banyak dari pada pembeli dagangan tukang yang lainnya. Ada pun beberapa anak kecil yang sedang menunggu air yang sedang di tuangkan ke gelas oleh pedagang es cendol.  Ketika aku mengalihkan pandangan ku, terlihat beberapa baby sitter sedang berusaha menyuapi makanan ke anak balita yang sedang berlari-larian di taman. Di tempat bermain anak-anak, ada banyak sekali anak-anak yang mengantri untuk dapat memainkan permainan yang ada di taman. Lebih banyak anak-anak pada sore hari ini dibanding di pagi hari tadi. 

            Adzan isya pun berkumandang, lekaslah saya menuju masjid komplek. Sepulangnya saya dari masjid saya melewati kembali taman komplek. Suasana di taman komplek pada malam hari terlihat sepi, hanya beberapa kelompok anak muda sedang asik mengobrol dengan posisi melingkar dan terdapat satu rokok yang mereka jepit dengan kedua jari mereka masing-masing. Hanya tertawa merekalah yang menciptakan suara dari taman komplek ini. Begitu sepi nya taman komplek pada malam hari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar