Nama
: Zakaria achmadi zein
NIM:
1113046000025
Deskripsi ruang
Ruang
3.3.14 fakultas syariah dan hukum UIN
Eksistensiku berada di
perlintasan ruang dan waktu, yang jika ditelusur menggunakan koordinat aku tak
tahu berada di koordinat apa dan berapa. Aku berada di dalam ruangan ini sembari
menunggu dosen matematika datang menghadiri kelas ini. Ruangan yang sejatinya
bisa dibilang sempit karena yang kuyakini ruangan ini dibagi dua menjadi kelas
yang berbeda menggunakan sekat terbuat dari kayu dan asbes,yang dimana terdapat sendi-sendi pemisah yang bertujuan
untuk menggulung sekat tersebut. Kelas ini terasa sangat panas, rasa gerah
didalam tubuh menjadi rangsangan untuk kelenjar keringat bekerja. Bagaikan
neraka menurutku kelas yang kuhampiri ini , sungguh padat membuat udara yang
ada dalam ruangan pun menipis, aku sungguh sesak.
Sialnya kursi yang
kududuki menambah ketidaknyamananku, kursi ini goyang. Merusak teori
keseimbangan benda tegar, aku pun terpikir ini efek dari gravitasi dan terdapat
variable kurang meratanya kaki kaki kursi yang kududuki. Aku mencoba
menyesuaikan diri atau bisa dibilang beradaptasi, sesekali aku menghela napas
dan mengusap dahi yang berceceran air keringat, aku melihat orang yang berada
dalam ruangan ini juga sepertinya merasakan hal yang sama.” Kelas ini kecil
tapi penghuninya banyak ”, gumamku .
Seiring berjalannya kelas
, aku mencoba melihat ruangan sekitar kelas yang kuhuni ini. Aku melihat keluar
jendela , jendela yang kulihat ternyata mempunyai warna yang cenderung gelap ,
entah itu berfungsi meredupkan cahaya yang dari luar yang masuk kedalam,
entahlah aku tidak tahu. Kaca yang digunakan seakan-akan membuat klise
pandangan yang meredupkan cahaya otomatis
menjadi gelap, cuaca yang sebenarnya cerah kelihatan seperti mendung. Aku
melihat kursi yang diduduki dosenku yang berbunyi seperti tikus terjepit ketika
dosenku menyandarkan atau mencari posisi nyaman untuk ia duduki. Aku juga
melihat beliau merasa gerah , beliau mengipaskan kertas yang ia genggam untuk
membuat sensasi angin yang kelihatan sepai sepoi. Kelas ini sungguh
panas , bagaikan neraka, pendingin ruangan yang di dalam kelas ini pun seperti
tidak ada gunanya, jujur aku sangat marah jika kita memiliki suatu barang tapi
tidak terdapat nilai guna dari suatu barang tersebut. Kelas yang kecil nan
penuh sesak ini menjadi memori ku seiring perlintasan waktu. Aku hanya berharap
dapat dengan segera keluar dari kelas
yang bagaikan neraka ini.
Penggunaan kata dalam pengembangan cerita sudah bagus. Akan tetapi penggunaan kata hubung "Yang" dalam cerita terlalu banyak sehingga menjadi terasa aneh ketika dibaca. Akhir cerita juga kurang dijelaskan secara detail.
BalasHapus