Kamis, 16 April 2015

Ruang 3.3.14 fakultas syariah dan hukum UIN

Nama : Zakaria achmadi zein
NIM: 1113046000025
Deskripsi ruang
Ruang 3.3.14 fakultas syariah dan hukum UIN

Eksistensiku berada di perlintasan ruang dan waktu, yang jika ditelusur menggunakan koordinat aku tak tahu berada di koordinat apa dan berapa. Aku berada di dalam ruangan ini sembari menunggu dosen matematika datang menghadiri kelas ini. Ruangan yang sejatinya bisa dibilang sempit karena yang kuyakini ruangan ini dibagi dua menjadi kelas yang berbeda menggunakan sekat terbuat dari kayu dan asbes,yang dimana  terdapat sendi-sendi pemisah yang bertujuan untuk menggulung sekat tersebut. Kelas ini terasa sangat panas, rasa gerah didalam tubuh menjadi rangsangan untuk kelenjar keringat bekerja. Bagaikan neraka menurutku kelas yang kuhampiri ini , sungguh padat membuat udara yang ada dalam ruangan pun menipis, aku sungguh sesak.
Sialnya kursi yang kududuki menambah ketidaknyamananku, kursi ini goyang. Merusak teori keseimbangan benda tegar, aku pun terpikir ini efek dari gravitasi dan terdapat variable kurang meratanya kaki kaki kursi yang kududuki. Aku mencoba menyesuaikan diri atau bisa dibilang beradaptasi, sesekali aku menghela napas dan mengusap dahi yang berceceran air keringat, aku melihat orang yang berada dalam ruangan ini juga sepertinya merasakan hal yang sama.” Kelas ini kecil tapi penghuninya banyak ”, gumamku .

Seiring berjalannya kelas , aku mencoba melihat ruangan sekitar kelas yang kuhuni ini. Aku melihat keluar jendela , jendela yang kulihat ternyata mempunyai warna yang cenderung gelap , entah itu berfungsi meredupkan cahaya yang dari luar yang masuk kedalam, entahlah aku tidak tahu. Kaca yang digunakan seakan-akan membuat klise pandangan yang meredupkan cahaya  otomatis menjadi gelap, cuaca yang sebenarnya cerah kelihatan seperti mendung. Aku melihat kursi yang diduduki dosenku yang berbunyi seperti tikus terjepit ketika dosenku menyandarkan atau mencari posisi nyaman untuk ia duduki. Aku juga melihat beliau merasa gerah , beliau mengipaskan kertas yang ia genggam untuk membuat sensasi angin yang kelihatan sepai sepoi. Kelas ini sungguh panas , bagaikan neraka, pendingin ruangan yang di dalam kelas ini pun seperti tidak ada gunanya, jujur aku sangat marah jika kita memiliki suatu barang tapi tidak terdapat nilai guna dari suatu barang tersebut. Kelas yang kecil nan penuh sesak ini menjadi memori ku seiring perlintasan waktu. Aku hanya berharap dapat dengan  segera keluar dari kelas yang bagaikan neraka ini.

1 komentar:

  1. Penggunaan kata dalam pengembangan cerita sudah bagus. Akan tetapi penggunaan kata hubung "Yang" dalam cerita terlalu banyak sehingga menjadi terasa aneh ketika dibaca. Akhir cerita juga kurang dijelaskan secara detail.

    BalasHapus