Sore di Ruko McFreez
Sore hari ini sepulang kuliah aku berkunjung
ke ruko kakakku yang berada di daerah Pamulang Timur. Ruko es krim dengan nama McFreez ini berukuran 3mx7m, dinding yang di cat berwarna-warni membuat rukonya semakin menarik. Aku duduk di
bangku panjang yang terbuat dari bambu berwarna coklat muda kehijauan. Terasa hangat
di kulit tangan ku akibat terkena sinar matahari langsung yang masuk lurus dari
pintu depan , ternyata sekarang masih pukul
17.05 pantas saja matahari masih berbaik hati memberikan sinarnya walau tak
sesemangat siang tadi.
Hari ini cuaca sangat terik sehingga sampai
sore seperti ini para pembeli masih saja berdatangan, rela menunggu demi
mendapatkan es yang diinginkan. Lebih banyak anak kecil yang mengantri karena
sekarang memang jam pulang untuk anak sekolah yang masuk siang. Dengan berseragam
sekolah putih merah mereka berbaris dengan rapih, tidak seperti anak dewasa
yang lebih mempunyai fikiran tetapi jika disuruh mengantri mereka malah terlihat
dengan barisan yang kacau.
Dalam antrian itu ada juga yang ditemani
orang tuanya, sepertinya anak itu selalu jemput disekolah. Ada juga sekumpulan anak
muda yang mengantri sambil bercanda dengan teman-temannya. Ada pula yang asik
dengan gadgetnya sendiri atau hanya diam saja menunggu sampai tiba didepan meja
untuk dilayani.
Suara mesin es yang bekerja terdengar kasar sehingga membuat telinga tidak nyaman. Tiba-tiba terdegar juga suara musik dangdut yang
sangat kencang dan bising, suara itu berasal dari kotak hitam yang dibawa oleh seorang waria yang sedang bernyanyi di depan
ruko. Hampir semua yang ada diruangan melihat ke sumber suara, waria yang
berpenampilan sangat heboh dan dengan goyangan ala saskia gotik membuat salah
satu anak kecil tertawa, aku pun ikut tertawa melihatnya. Beruntung waria itu
tidak marah melainkan ikut tertawa juga, mungkin menurutnya ia berhasil
menghibur. Setelah suara tawaan meredam aku memberi uang kepada waria itu dan
waria itu pun berpindah ke ruko sebelah dengan gayanya yang lucu.
Aku kembali duduk di bangku bambu tadi sambil
melahap es krim yang aku buat sendiri, pandangan ku mengarah ke jalan raya
depan, banyak kendaraan beroda dua maupun empat yang berlalu lalang. Sesekali membuat
macet karena jalan nya tidak terlalu lebar sehingga salah satu kendaraan harus bersabar
menunggu.
Tak aku sadari ternyata matahari yang tadi
masih membuat hangat suasanga ternyata telah pulang tanpa berpamitan dengan
makhluk yang lain. Tidak lama kemudian terdengar suara adzan yang
dikumandangkan dengan indahnya terdengar di telingaku, suara adzan itu dari musholla
yang berada di belakang ruko. kakakku bergegas untuk ikut berjamaah, sementara
tugas untukku dating, aku menggantikannya untuk melayani pembeli yang masih
sabar mengantri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar