Kamis, 09 April 2015

Deskripsi Pengembangan Spasi dan Waktu




Sore di Ruko McFreez

Sore hari ini sepulang kuliah aku berkunjung ke ruko kakakku yang berada di daerah Pamulang Timur. Ruko es krim dengan nama McFreez ini berukuran 3mx7m, dinding yang di cat berwarna-warni membuat rukonya semakin menarik. Aku duduk di bangku panjang yang terbuat dari bambu berwarna coklat muda kehijauan. Terasa hangat di kulit tangan ku akibat terkena sinar matahari langsung yang masuk lurus dari pintu depan , ternyata sekarang  masih pukul 17.05 pantas saja matahari masih berbaik hati memberikan sinarnya walau tak sesemangat siang tadi.

Hari ini cuaca sangat terik sehingga sampai sore seperti ini para pembeli masih saja berdatangan, rela menunggu demi mendapatkan es yang diinginkan. Lebih banyak anak kecil yang mengantri karena sekarang memang jam pulang untuk anak sekolah yang masuk siang. Dengan berseragam sekolah putih merah mereka berbaris dengan rapih, tidak seperti anak dewasa yang lebih mempunyai fikiran tetapi jika disuruh mengantri mereka malah terlihat dengan barisan yang kacau.

Dalam antrian itu ada juga yang ditemani orang tuanya, sepertinya anak itu selalu jemput disekolah. Ada juga sekumpulan anak muda yang mengantri sambil bercanda dengan teman-temannya. Ada pula yang asik dengan gadgetnya sendiri atau hanya diam saja menunggu sampai tiba didepan meja untuk dilayani.

Suara mesin es yang bekerja terdengar kasar sehingga membuat telinga tidak nyaman. Tiba-tiba terdegar juga suara musik dangdut yang sangat kencang dan bising, suara itu berasal dari kotak hitam yang dibawa oleh seorang waria yang sedang bernyanyi di depan ruko. Hampir semua yang ada diruangan melihat ke sumber suara, waria yang berpenampilan sangat heboh dan dengan goyangan ala saskia gotik membuat salah satu anak kecil tertawa, aku pun ikut tertawa melihatnya. Beruntung waria itu tidak marah melainkan ikut tertawa juga, mungkin menurutnya ia berhasil menghibur. Setelah suara tawaan meredam aku memberi uang kepada waria itu dan waria itu pun berpindah ke ruko sebelah dengan gayanya yang lucu.

Aku kembali duduk di bangku bambu tadi sambil melahap es krim yang aku buat sendiri, pandangan ku mengarah ke jalan raya depan, banyak kendaraan beroda dua maupun empat yang berlalu lalang. Sesekali membuat macet karena jalan nya tidak terlalu lebar sehingga salah satu kendaraan harus bersabar menunggu.

Tak aku sadari ternyata matahari yang tadi masih membuat hangat suasanga ternyata telah pulang tanpa berpamitan dengan makhluk yang lain. Tidak lama kemudian terdengar suara adzan yang dikumandangkan dengan indahnya terdengar di telingaku, suara adzan itu dari musholla yang berada di belakang ruko. kakakku bergegas untuk ikut berjamaah, sementara tugas untukku dating, aku menggantikannya untuk melayani pembeli yang masih sabar mengantri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar