Kamis, 09 April 2015

menjelang sore di halaman belakang rumah

model 3: deskripsi menurut spasi dan waktu 
 (yosie apriliani 1113046000162)

Pukul setengah empat, menjelang sore yang ramai di halaman belakang rumahku. Matahari yang ingin terjatuh ke arah barat itu dengan cahayanya yang masih cukup terik, masih terasa panas jika terlalu lama dalam lingkup cahayanya. Seakan membalas dendamnya yang kemarin tertutupi  oleh awan cumulonimbus yang menyebabkan hujan lebat disertai terpaan angin yang kencang, yang membuat beberapa pepohonan tumbang dan juga atap gudang belakang rumahku rusak karna terpaan angin itu.
Pada saat sekarang ini, mulai banyak orang-orang yang berlalu-lalang melewati jalanan aspal yang tepat di depan dan di samping rumahku dengan jarak kira-kira 5m2,  baik berjalan kaki maupun berkendaraan untuk menuju tujuan masing-masing atau mungkin hanya sekedar jalan-jalan tanpa arah. Dengan jarak yang sangat dekat antara rumah dan jalan, terkadang membuatku merasa terganggu oleh suara keras dari deruman motor yang melaju sangat kencang dengan seenaknya, seakan merasa tidak ada yang dirugikan karena ulah pengendara motor itu.
Halaman belakang rumahku yang cukup luas itu memiliki luas 200m2, yang sejak siang tadi sepi karna teriknya matahari yang terasa sangat panas membuat aku keluargaku enggan untuk keluar rumah dan memilih untuk berdiam diri di dalam rumah, kini mulai keluar untuk melakukan aktifitas seperti biasa ketika sore tiba. Namun halaman itu kini sudah ramai karna di sekelilingku jelas terdengar suara petok-petok dari anak-anak ayam dan induknya dengan suaranya yang khas itu sambil mengelilingi luasnya halaman belakang rumahku seraya mencari makan. Dan juga suara canda tawa ke3 adik-adikku saat bermain dalam sebuah permainan anak kecil, membuatku yang melihatnya ingin sekali ikut serta dalam permainan tersebut.

Burung-burung gereja berterbangan sambil bercicitan ke sana ke sini dengan gembiranya melewati halaman belakang rumahku yang, seperti ikut serta dalam permainan adik-adikku. Cahaya matahari semakin meredup, akupun beranjak masuk ke dalam rumahku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar