Judul : Hiruk Pikuk Suasana Kampusku disepanjang Hari
Oleh : Imam Gunadi
NIM :
1113046000018
Suasana ramai di pagi hari kawasan kampusku, hal yang lumrah dimana
ribuan mahasiswa berbondong bondong datang untuk menimba ilmunya di kampus ini.Apalagi
sekarang hari Senin, hari pertama setiap orang yang melakukan aktifitasnya
dimulai kembali setelah weekend yang menyenakan berakhir. Di perjalanan dari kontrakan tercium bau sengat kenalpot bis koantas bima mengeluarkan asap tebal
hitam pekat,yang membuat mataku pedih,
terdengar bising suara klakson mobil atau motor yang bergantian setiap
detiknya, yang membuat suasana hati sedikit kesal pada saat itu. Ya, Memang karena setiap pagi kemacetan
selalu melanda jalan raya arah pasar ciputat sampai lebak bulus, apalagi
angkutan umum yang selalu berhenti seenaknya di pinggir jalan, itu yang
biasanya menjadi penyebab kemacetan.
Aku biasa berjalan kaki menuju
kampus. Dengan sepatu “Tomkins“ bercorak hitam putih yang bagian bawahnya sudah agak menipis, aku
berjalan lamban sambil mendengarkan musik MP3 dengan headset warna merah, dan
kuputar lagu instrumen musik guitar yang dibawakan oleh DEPAPEPE yang berjudul
“route 128“. Dengan petikan guitar lagu yang kudengarkan, semakin membuat rasa
semangatku untuk melakukan aktifitas di hari ini.
Tepatnya jalan Pesanggrahan di daerah kampus UIN jakarta.Ku lihat Jam
tangan hitamku saat itu sudah Pukul 07.15 WIB. Di sekeliling sudah mulai
terlihat aktifitas kehidupan, dimana sudah buka toko-toko alat tulis dan
fotocopy yang sudah ramai dengan pengungjung, yang tentunya adalah Mahasiswa
UIN jakarta yang terbiasa mengerjakan tugas deadline, yang baru selesai malam
harinya dan baru di print pagi hari, padahal pagi itu juga makalah tersebut
harus dikumpulkan. Begitulah realitanya mahasiswa sekarang yang selalu dikejar
tugas deadline karena sering menunda-nunda waktu untuk mengerjakanya. Walaupun
terkadang aku juga sama seperti mereka. Memang sangat sulit untuk membuang
kebiasaan buruk tersebut dengan tidak menunda-nunda waktu, tapi perlahan aku
sudah mulai menghilankanya.
Di Sepanjang jalan mataku memandang,mataku menyempit memperhatikan
beberapa mahasiswa yang tergesa gesa untuk menuju kelasnya karena takut
terlambat masuk kelas.“mungkin dosennya killer“ kataku dalam hati yang
saat itu dengan gaya menutup mulut sambil senyum-senyum kecil . Akhirnya sampai juga aku di sebuah pintu kecil untuk
masuk ke dalam kampusku. Pintu besi kecil ukuran 2 kali 1 meter yang di cat
warna biru tapi sudah sedikit pudar dan kusam, kalau temen-temen ku bilang
katanya itu pintu Doraemon, mungkin karena pintu nya kecil, jadi sering disebut
seperti itu. Tepat di dekat pintu terlihat sosok wanita tua yang memegang gelas
plastik bekas, menadahkan tangan nya agar orang-orang memberikan sedikit
uangnya kepada nenek itu. “Seperti itulah kawasan kampusku ini, masih bisa di
bilang kurang tertib kata ku“..
Sampai di depan gedung Fakultas Syariah dan Hukum.Ya, karena aku adalah
mahasiswa perbankan syariah yang baru menempuh semester 4. Gedung yang terdiri
dai 7 lantai dan selogan yang bertulisan “UNGGUL, HANDAL, TERDEPAN yang
bercorak warna Emas dan hitam, itulah perpaduan warna ciri khas Fakultas kami.
Ruangan kelas ku pagi ini bernomor 3.7.17 terletak di lantai 7, aku menaiki
tangga untuk ke lantai 2 baru saat itu aku menunggu lift yang turun dari lantai
7. Aku tekan tombol lift itu, aku masuk di dalam lift yang kosong karena saat
itu tidak ada yang turun dari lantai 7. Aku masuk dari lantai 2 dan turun ke
lantai dasar. Terbukalah pintu lift, kulihat puluhan mahasiswa yang
dorong-dorongan berebut masuk ke dalam lift, sampai lift bertulisan “full“
desak-desakan dalam lift di tambah bau keringat mahasiswa yang tak ku kenal,
membuat ku tidak nyaman.
Aku sudah berada dalam ruang kelasku, menyimak materi kuliah metode
penelitian dan bisa terlihat ruangan kelasku yang tidak begitu kondusif,
sekitar 50 orang mahasiswa berada dalam satu kelas, kupandangi beberapa
mahasiswa ada yang menyimak dosen ada yang asik bermain dengan gadget nya ada
yang sedang mengobrol, ya karena terlalu banyak mahasiswa di dalamnya jadi
kelas tidak terkontrol.
Sepanjang waktu berjalan aktifitas perkuliahan di dalam kelas pun
akhirnya sudah selesai, dan waktu menunjukan sekitar pukul 15.30. aku berjalan
menelurusi kampusku yang begitu luas, aku terpana melihat beberapa foto yang di
pajang, nampak dari luar dari aula SC (Studen Center) ternyata itu adalah hasil
pemotretan dari mahasiswa UKM kalacitra. Aku masuk kedalam ruanganya ruangan
yang sejuk menikmati hasil foto yang unik nan indah. Di ruangan itu
memantulkan energi positif dimana takjub dengan hasil foto yang luar biasa,
lampu kuning tajam menerangkan foto yang di ambil di atas puncak gunung bromo,
memperlihatkan keindahan alam dan tampak senyum gembira dan rasa syukur
mendalam terlihat dari raut muka mahasiswa yang berfoto di puncak gunung bromo.
Mencium aroma wangi di dalam ruangan membuat ku semakin nyaman berada
di dalamnya, dibandingkan di luar yang panas dan berisik seperti suara jangkrik
di malam hari yang tidak karuan. ku lanjutkan memandangi beberapa foto yang
sudah di desain ruangan berbentuk labirin dengan nuansa papan di lapisi kain
hitam panjang. Tiba tiba mataku mencuri pandang pada sosok mahasiswi yang
begitu cantik yang membuat ku nyaman dan tentram sekali ketika ku memandangya.
Mahasiswi berpostur tinggi semampai, dengan hidung nya yang mancung, bibir
tipis dan wajah yang bersih bersinar. Dengan memberanikan diri ku hampiri dia,
dan mengobrol sejenak, ternyata dia mahasiswi kedokteran, yang terletak di kampus
2, dia mampir kesini jauh jauh dari kampus 2, karena memang dia sangat suka dengan photography.
Hanya sekedar basa basi saja aku berbincang dengan nya, senyum kecil manis
kulihat dari bibirnya. Lalu aku dengan
nya melanjutkan memandangi foto lain nya.
Memang begitu banyak sekali kegiatan mahasiswa di UIN ini, berbagai
macam kegiatan intra atau pun ekstra baik akademik maupun non akademik,
semuanya mempunyai nilai lebih dan membanggakan jika bisa menuai prestasi
ketika berada di dalamnya. Tak terasa sudah terdengar adzan maghrib
berkumandang, suara merdu tinggi yang melengking terdengar dari masjid SC yang
terletak tidak jauh dari gedung aula SC. Aku bergegas mengambil
wudhu,terdengar suara gemercik air,
aliran serta tetesan air yang jatuh dari tanganku. Ku lemparkan air yang ada di
gengaman tanganku ke wajahku, begitu segar rasanya, dengan penuh rasa syukur
kepada Allah karena aku masih bisa merasakan segarnya air wudhu dan bisa
berjumpa temu kangen dengan Mu kembali. Terima kasih Allah yang telah memberikan
banyak nikmat yang telah Kau berikan hari ini. Langit yang mulai gelap matahari
yang sudah mulai tak tampak dan akan bergulir berganti dengan cahaya Bulan yang
menerangi malam ini.
Tak terasa 3 jam aku berada di dalam masjid SC, ku lirik jam besar yang
ada di dalam masjid dekat mimbar yang berdiri disana. Ternyata sekarang sudah pukul 21.37, nampaknya pintu gerbang kontrakan yang terletak di depan komplek UI tempat aku tinggal selama
kuliah di UIN ini akan segera di kunci, aku bergegas memakai sepatuku. Kubiarkan laptop ku
menyala karena aku ingin mengakhiri cerita ini, dan di tangga masjid aku
menyelesaikan tulisan ini, masih nampak beberapa mahasiswa yang ada di dalam
kampus terutama UKM teater, dan ada juga yang bermain futsal tepat di depan masjid
aku berada sekarang, tapi mereka sedang berkemas karena sudah usai
pertandinganya. Dan teryata tiba-tiba semuanya gelap, lampu Sc mati dan aku bergegas
segera menuju ke kontrakanku. Kampusku wadah dimana setiap orang menggali potensi dirinya dan
menemukan jati dirinya disini. Aku harap kelak, banyak yang menjadi orang orang
besar yang berhasil lulus dari almamater kampus ku ini.
Iman, paragraf yang kamu tulis sudah menggambarkan deskripsi dengan cukup baik. Sayangnya penulisan di, ku, dan huruf kapital (cek nama tempat) masih salah. Jadi sila dirapikan ya tulisannya. Semangat!
BalasHapus