Kamis, 09 April 2015

Hiruk Pikuk Suasana Kampusku disepanjang Hari



Judul : Hiruk Pikuk Suasana Kampusku disepanjang Hari
Oleh   : Imam Gunadi
NIM    : 1113046000018

Suasana ramai di pagi hari kawasan kampusku, hal yang lumrah dimana ribuan mahasiswa berbondong bondong datang untuk menimba ilmunya di kampus ini.Apalagi sekarang hari Senin, hari pertama setiap orang yang melakukan aktifitasnya dimulai kembali setelah weekend yang menyenakan berakhir. Di perjalanan dari kontrakan tercium bau sengat kenalpot bis koantas bima mengeluarkan asap tebal hitam pekat,yang membuat mataku pedih,  terdengar bising suara klakson mobil atau motor yang bergantian setiap detiknya, yang membuat suasana hati sedikit kesal pada saat itu.  Ya, Memang karena setiap pagi kemacetan selalu melanda jalan raya arah pasar ciputat sampai lebak bulus, apalagi angkutan umum yang selalu berhenti seenaknya di pinggir jalan, itu yang biasanya menjadi penyebab kemacetan.
 Aku biasa berjalan kaki menuju kampus. Dengan sepatu “Tomkins“ bercorak hitam putih  yang bagian bawahnya sudah agak menipis, aku berjalan lamban sambil mendengarkan musik MP3 dengan headset warna merah, dan kuputar lagu instrumen musik guitar yang dibawakan oleh DEPAPEPE yang berjudul “route 128“. Dengan petikan guitar lagu yang kudengarkan, semakin membuat rasa semangatku untuk melakukan aktifitas di hari ini.
Tepatnya jalan Pesanggrahan di daerah kampus UIN jakarta.Ku lihat Jam tangan hitamku saat itu sudah Pukul 07.15 WIB. Di sekeliling sudah mulai terlihat aktifitas kehidupan, dimana sudah buka toko-toko alat tulis dan fotocopy yang sudah ramai dengan pengungjung, yang tentunya adalah Mahasiswa UIN jakarta yang terbiasa mengerjakan tugas deadline, yang baru selesai malam harinya dan baru di print pagi hari, padahal pagi itu juga makalah tersebut harus dikumpulkan. Begitulah realitanya mahasiswa sekarang yang selalu dikejar tugas deadline karena sering menunda-nunda waktu untuk mengerjakanya. Walaupun terkadang aku juga sama seperti mereka. Memang sangat sulit untuk membuang kebiasaan buruk tersebut dengan tidak menunda-nunda waktu, tapi perlahan aku sudah mulai menghilankanya.
Di Sepanjang jalan mataku memandang,mataku menyempit memperhatikan beberapa mahasiswa yang tergesa gesa untuk menuju kelasnya karena takut terlambat masuk kelas.“mungkin dosennya killer“ kataku dalam hati yang saat itu dengan gaya menutup mulut sambil senyum-senyum kecil . Akhirnya sampai juga aku di sebuah pintu kecil untuk masuk ke dalam kampusku. Pintu besi kecil ukuran 2 kali 1 meter yang di cat warna biru tapi sudah sedikit pudar dan kusam, kalau temen-temen ku bilang katanya itu pintu Doraemon, mungkin karena pintu nya kecil, jadi sering disebut seperti itu. Tepat di dekat pintu terlihat sosok wanita tua yang memegang gelas plastik bekas, menadahkan tangan nya agar orang-orang memberikan sedikit uangnya kepada nenek itu. “Seperti itulah kawasan kampusku ini, masih bisa di bilang kurang tertib kata ku“..
Sampai di depan gedung Fakultas Syariah dan Hukum.Ya, karena aku adalah mahasiswa perbankan syariah yang baru menempuh semester 4. Gedung yang terdiri dai 7 lantai dan selogan yang bertulisan “UNGGUL, HANDAL, TERDEPAN yang bercorak warna Emas dan hitam, itulah perpaduan warna ciri khas Fakultas kami. Ruangan kelas ku pagi ini bernomor 3.7.17 terletak di lantai 7, aku menaiki tangga untuk ke lantai 2 baru saat itu aku menunggu lift yang turun dari lantai 7. Aku tekan tombol lift itu, aku masuk di dalam lift yang kosong karena saat itu tidak ada yang turun dari lantai 7. Aku masuk dari lantai 2 dan turun ke lantai dasar. Terbukalah pintu lift, kulihat puluhan mahasiswa yang dorong-dorongan berebut masuk ke dalam lift, sampai lift bertulisan “full“ desak-desakan dalam lift di tambah bau keringat mahasiswa yang tak ku kenal, membuat ku tidak nyaman.
Aku sudah berada dalam ruang kelasku, menyimak materi kuliah metode penelitian dan bisa terlihat ruangan kelasku yang tidak begitu kondusif, sekitar 50 orang mahasiswa berada dalam satu kelas, kupandangi beberapa mahasiswa ada yang menyimak dosen ada yang asik bermain dengan gadget nya ada yang sedang mengobrol, ya karena terlalu banyak mahasiswa di dalamnya jadi kelas tidak terkontrol.
Sepanjang waktu berjalan aktifitas perkuliahan di dalam kelas pun akhirnya sudah selesai, dan waktu menunjukan sekitar pukul 15.30. aku berjalan menelurusi kampusku yang begitu luas, aku terpana melihat beberapa foto yang di pajang, nampak dari luar dari aula SC (Studen Center) ternyata itu adalah hasil pemotretan dari mahasiswa UKM kalacitra. Aku masuk kedalam ruanganya ruangan yang sejuk menikmati hasil foto yang unik nan indah. Di ruangan itu memantulkan energi positif dimana takjub dengan hasil foto yang luar biasa, lampu kuning tajam menerangkan foto yang di ambil di atas puncak gunung bromo, memperlihatkan keindahan alam dan tampak senyum gembira dan rasa syukur mendalam terlihat dari raut muka mahasiswa yang berfoto di puncak gunung bromo.
Mencium aroma wangi di dalam ruangan membuat ku semakin nyaman berada di dalamnya, dibandingkan di luar yang panas dan berisik seperti suara jangkrik di malam hari yang tidak karuan. ku lanjutkan memandangi beberapa foto yang sudah di desain ruangan berbentuk labirin dengan nuansa papan di lapisi kain hitam panjang. Tiba tiba mataku mencuri pandang pada sosok mahasiswi yang begitu cantik yang membuat ku nyaman dan tentram sekali ketika ku memandangya. Mahasiswi berpostur tinggi semampai, dengan hidung nya yang mancung, bibir tipis dan wajah yang bersih bersinar. Dengan memberanikan diri ku hampiri dia, dan mengobrol sejenak, ternyata dia mahasiswi kedokteran, yang terletak di kampus 2, dia mampir kesini jauh jauh dari kampus 2, karena  memang dia sangat suka dengan photography. Hanya sekedar basa basi saja aku berbincang dengan nya, senyum kecil manis kulihat dari bibirnya.  Lalu aku dengan nya melanjutkan memandangi foto lain nya.
Memang begitu banyak sekali kegiatan mahasiswa di UIN ini, berbagai macam kegiatan intra atau pun ekstra baik akademik maupun non akademik, semuanya mempunyai nilai lebih dan membanggakan jika bisa menuai prestasi ketika berada di dalamnya. Tak terasa sudah terdengar adzan maghrib berkumandang, suara merdu tinggi yang melengking terdengar dari masjid SC yang terletak tidak jauh dari gedung aula SC. Aku bergegas mengambil wudhu,terdengar  suara gemercik air, aliran serta tetesan air yang jatuh dari tanganku. Ku lemparkan air yang ada di gengaman tanganku ke wajahku, begitu segar rasanya, dengan penuh rasa syukur kepada Allah karena aku masih bisa merasakan segarnya air wudhu dan bisa berjumpa temu kangen dengan Mu kembali. Terima kasih Allah yang telah memberikan banyak nikmat yang telah Kau berikan hari ini. Langit yang mulai gelap matahari yang sudah mulai tak tampak dan akan bergulir berganti dengan cahaya Bulan yang menerangi malam ini.
Tak terasa 3 jam aku berada di dalam masjid SC, ku lirik jam besar yang ada di dalam masjid dekat mimbar yang berdiri disana.  Ternyata sekarang sudah pukul 21.37, nampaknya pintu gerbang kontrakan yang terletak di depan komplek UI tempat aku tinggal selama kuliah di UIN ini akan segera di kunci, aku bergegas memakai sepatuku. Kubiarkan laptop ku menyala karena aku ingin mengakhiri cerita ini, dan di tangga masjid aku menyelesaikan tulisan ini, masih nampak beberapa mahasiswa yang ada di dalam kampus terutama UKM teater, dan ada juga yang bermain futsal tepat di depan masjid aku berada sekarang, tapi mereka sedang berkemas karena sudah usai pertandinganya. Dan teryata tiba-tiba semuanya gelap, lampu Sc mati dan aku bergegas segera menuju ke kontrakanku. Kampusku wadah dimana setiap orang menggali potensi dirinya dan menemukan jati dirinya disini. Aku harap kelak, banyak yang menjadi orang orang besar yang berhasil lulus dari almamater kampus ku ini.



1 komentar:

  1. Iman, paragraf yang kamu tulis sudah menggambarkan deskripsi dengan cukup baik. Sayangnya penulisan di, ku, dan huruf kapital (cek nama tempat) masih salah. Jadi sila dirapikan ya tulisannya. Semangat!

    BalasHapus