Rabu, 08 April 2015

Afni Afida (1113046000101)




PASAR KAGET KAMPUS 2
Hari masih terlalu pagi tanpa desau-desau perisau. Pukul enam lewat lima, aku keluar dari kosan menuju pasar kaget yang hanya ada pada hari minggu. Saya melewati pasar pukul enam lewat sepuluh. Pasar kaget berada persis didepan kampus 2 UIN jakarta. Dari belokan sampai masuk ke halaman luas. Sedikit demi sedikit sudah mulai dipenuhi pedagang pakaian, kerudung, makanan, sayuran dan prabotan yang dijual murah-murah. Motor diparkir di bahu jalan yang membuat kemacetan di tempat ini. 

Para pedagang di halaman ini tampak membentuk deretan panjang dan saling berhadapan. Deretan panjang yang berada di tepi jalan memenuhi tempat itu. Pada deratan dalam kelihatan pedagang sepatu, makanan dan peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik. Pada gerbang pintu masuk terdapat dua pedagang yaitu kerudung dan accesoris. Tidak semua pedagang disini menggunakan gerobak. Disela-sela mereka kembali kelihatan  pedagang gantungan kerudung dan serbet yang memajang dagangan mereka di pelataran, dengan beralaskan plastik yang kelihatan kotor dan tidak lebar. 

Para pedagang nasi uduk, dan bubur sudah siap melayani para pembeli. Terdapat tempat duduk untuk makan di tempat itu yang sudah disiapkan pedagang. Di bagian dalam halaman, terdapat banyak pedagang yang tanpa menyediakan tempat untuk pelanggannya menikmati makanan di tempatnya.Pagi ini banyak kelihatan orang yang datang untuk berbelanja. Agaknya karena pagi ini cuacanya cerah, jalanan tidak becek, dan orang-orang tidak malas untuk keluar rumah. lantai pasarpun kering tanpa ada genangan air.   Udara cukup panas, saya dengan seorang saudara saya memutuskan untuk makan nasi uduk dulu, sebelum mulai berbelanja. 


Kami duduk di dalam warung nasi uduk. Bau nasi uduknya menyengat di hidung kami, kamipun tidak sabar untuk memesannya dan menyantap sarapan pagi ini. Pembeli nasi uduk pun mulai banyak, warung nasi uduk mulai ramai. 

Terdengar suara gitar dan nyanyian yang galau. dia berada di sampingku, seorang pengamen bertopi hitam dan baju yang lumayan kotor. Dia terus menyanyi 1 atau 2 lagu dia bawakan, seusainya menyanyi dia berkeliling menyodorkan tempat untuk uang dari tangan-tangan orang yang sedang makan di warung nasi uduk itu. 

Seorang tukang parkir terlihat sangat sibuk mengatur parkiran motor di bahu jalan raya. Mengatur kemacetan yang terjadi. Terlihat lalu-lalang mobil dan motor. Jalur lalu lintas itu sendiri padat dengan pengunjung pasar dan kendaraan yang lewat di pasar kaget. Pada pukul sepuluh siang para pengunjung pasar mulai berkurang. Mulai sepi dari keramaian, orang-orang sudah pulang ke rumah masing-masing. Pemandangan sudah berubah. Pasar ini mulai sepi pengunjung, karena hari mulai siang. 

Kita pun duduk di ujung pasar.beristirahat sejenak.  Pada pukul  dua belas siang, para  pedagang pun mengemasi barang dagangannya. Ada yang habis barang dagangan adapula yang tidak habis. Tukang sayur grobak pun mendorong grobaknya keluar dari pasar kaget. Dan para pedagang yang lain juga satu per satu keluar dari pasar. Berakhirlah sebuah pasar kaget yang hanya ada  pada hari minggu saja. Dan itu rutin setiap minggunya. Kabarnya berbelanja di situ memang lebih murah dan terjangkau untuk mahasiswa. 

3 komentar:

  1. Terima kasih atas info pasar minggunya :)

    Dalam penulisan, masih ada penulisan yang kurang tepat:
    didepan, accesoris

    Harusnya: di depan, accessoris dicetak miring.

    BalasHapus
  2. Halo Afni, saya masih menemukan kesalahan penulisan di dan huruf kapital. Meski demikian, penggambaran deskripsimu sudah baik, tinggal merapikan ejaannya saja. Semangat terus ya!

    BalasHapus
  3. sedikit tanggapan di paragraf terakhir awal paragraf ada titik, setelahnya bukan huruf besar .
    kata prabotan, di KBBI perabotan.
    Semangat Afni :)

    BalasHapus