PASAR KAGET KAMPUS 2
Hari
masih terlalu pagi tanpa desau-desau perisau. Pukul enam lewat lima, aku keluar
dari kosan menuju pasar kaget yang hanya ada pada hari minggu. Saya melewati
pasar pukul enam lewat sepuluh. Pasar kaget berada persis didepan kampus 2 UIN
jakarta. Dari belokan sampai masuk ke halaman luas. Sedikit demi sedikit sudah
mulai dipenuhi pedagang pakaian, kerudung, makanan, sayuran dan prabotan yang
dijual murah-murah. Motor diparkir di bahu jalan yang membuat kemacetan di
tempat ini.
Para
pedagang di halaman ini tampak membentuk deretan panjang dan saling berhadapan.
Deretan panjang yang berada di tepi jalan memenuhi tempat itu. Pada deratan
dalam kelihatan pedagang sepatu, makanan dan peralatan rumah tangga yang
terbuat dari plastik. Pada gerbang pintu masuk terdapat dua pedagang yaitu
kerudung dan accesoris. Tidak semua pedagang disini menggunakan gerobak. Disela-sela
mereka kembali kelihatan pedagang
gantungan kerudung dan serbet yang memajang dagangan mereka di pelataran,
dengan beralaskan plastik yang kelihatan kotor dan tidak lebar.
Para
pedagang nasi uduk, dan bubur sudah siap melayani para pembeli. Terdapat tempat
duduk untuk makan di tempat itu yang sudah disiapkan pedagang. Di bagian dalam
halaman, terdapat banyak pedagang yang tanpa menyediakan tempat untuk
pelanggannya menikmati makanan di tempatnya.Pagi
ini banyak kelihatan orang yang datang untuk berbelanja. Agaknya karena pagi
ini cuacanya cerah, jalanan tidak becek, dan orang-orang tidak malas untuk
keluar rumah. lantai pasarpun kering tanpa ada genangan air. Udara cukup panas, saya dengan seorang
saudara saya memutuskan untuk makan nasi uduk dulu, sebelum mulai berbelanja.
Kami
duduk di dalam warung nasi uduk. Bau nasi uduknya menyengat di hidung kami,
kamipun tidak sabar untuk memesannya dan menyantap sarapan pagi ini. Pembeli
nasi uduk pun mulai banyak, warung nasi uduk mulai ramai.
Terdengar
suara gitar dan nyanyian yang galau. dia berada di sampingku, seorang pengamen
bertopi hitam dan baju yang lumayan kotor. Dia terus menyanyi 1 atau 2 lagu dia
bawakan, seusainya menyanyi dia berkeliling menyodorkan tempat untuk uang dari
tangan-tangan orang yang sedang makan di warung nasi uduk itu.
Seorang
tukang parkir terlihat sangat sibuk mengatur parkiran motor di bahu jalan raya.
Mengatur kemacetan yang terjadi. Terlihat lalu-lalang mobil dan motor. Jalur
lalu lintas itu sendiri padat dengan pengunjung pasar dan kendaraan yang lewat
di pasar kaget. Pada pukul sepuluh siang para pengunjung pasar mulai berkurang.
Mulai sepi dari keramaian, orang-orang sudah pulang ke rumah masing-masing.
Pemandangan sudah berubah. Pasar ini mulai sepi pengunjung, karena hari mulai
siang.
Kita
pun duduk di ujung pasar.beristirahat sejenak.
Pada pukul dua belas siang,
para pedagang pun mengemasi barang
dagangannya. Ada yang habis barang dagangan adapula yang tidak habis. Tukang
sayur grobak pun mendorong grobaknya keluar dari pasar kaget. Dan para pedagang
yang lain juga satu per satu keluar dari pasar. Berakhirlah sebuah pasar kaget
yang hanya ada pada hari minggu saja.
Dan itu rutin setiap minggunya. Kabarnya berbelanja di situ memang lebih murah
dan terjangkau untuk mahasiswa.
Terima kasih atas info pasar minggunya :)
BalasHapusDalam penulisan, masih ada penulisan yang kurang tepat:
didepan, accesoris
Harusnya: di depan, accessoris dicetak miring.
Halo Afni, saya masih menemukan kesalahan penulisan di dan huruf kapital. Meski demikian, penggambaran deskripsimu sudah baik, tinggal merapikan ejaannya saja. Semangat terus ya!
BalasHapussedikit tanggapan di paragraf terakhir awal paragraf ada titik, setelahnya bukan huruf besar .
BalasHapuskata prabotan, di KBBI perabotan.
Semangat Afni :)