Oleh: Elgi Nurfalahi *)
1113046000067
Pukul lima
tiga puluh, berawal dari suara dering telepon genggam adikku yang berdering
keras menghiang di telinga, mataku terbuka
lalu tubuh ini terbangun dan mencari
sumber suara yang membisingi rumah, serentak beberapa saat terdengar suara
adzan dari kampungku kampung sebelah dan kampong orang lain, setelah sembahyang
aku keluar rumah, sekian lama aku tak pernah merasakan pagi disini, pukul lima
lewat seperempat suasana masih gelap mataharinya belum bersinar,ku hirup udara
pagi yang sudah lama aku rindukan dari dulu, sedikit berbeda dengan dulu udaranya
sudah berbeda dari waktu masa kecilku yang biasanya terasa dingin namun
sekarang hanya begitu saja.
Hari
ini adalah hari libur karena di hari ahad semua orang meninggalkan aktifitas
kerja pada biasanya. Sampailah ke alun-alun rangkasbitung,walaupun jam sudah
menunjukkan pukul setengah enam tapi suasana masih terlihat gelap dijalanan
lampu-lampu kota menuntun langkah orang-orang, yang biasanya dihari lain
jalanan diramaikan oleh kendaraan. namun dihari ini setiap hari ahad alun-alun
kota ini selalu ramai dikunjungi, seperti biasanya pada hari ini orang-orang
berdoyong-doyong menuju alun-alun, mereka ada yang ber-jogging, jalan santai, berkendara maupun berkursikan roda
bergerombol. Diperjalanan mataku dikagetkan, dihadapkan oleh pemandangan anak-anak
bercelanakan lepis berlari santai menuju alun-alun, hal ini menggambarkan bahwa
antusias para pengunjung waktu duluku kecil sampai sekarang meningkat. Hampir dari
semua kalangan menuju alun-alun; dari kalangan muda, anak-anak dan kalangan
lansia, semuanya bersamaan pada pagi ini menuju tempat yang sama. berbeda
dengan hari biasa di jalanan yang
biasanya di jalan raya itu sepi, dihari ahad ini banyak orang yang beraktifitas
pergi menuju pusat keramaian kota.
Matahari
sudah mulai bersinar, nampak dari pancaran sinar yang mulai terang dari ufuk
timur, para pengunjung mulai bertambah ramai,Nampak disekeliling alun-alun banyak
orang yang mengitari berlari dan berjalan
santai beberapa kali,mulai dari sekedar melihat-lihat sampai membugarkan badan.
Keramaian bertambah ketika terciumnya berbagai aneka jajanan pagi dengan para
pedangang yang berlabuh di sisi-sisi jalanan. Ini sontak menambah rasa
keherananku terhadap alun-alun ini. Tak kalah ramainya dilapangan besar
terlihat suasana senam yang sebagian besar diramaikan ibu-ibu, asyik melihatnya
mereka senam dengan aransemen dangdut yang menggoyang berlenggak-lenggok kesana
kemari, muda-mudi pun tak kalah dalam meramaikan suasana pagi ini mereka
nongkrong duduk santai disisi-sisi
jalanan dengan kendaraan bermotor milik orang tua mereka.
Hal
yang disayangkan adalah udara pagi yang bercampur dengan asap rokok para pemuda,
tak berbeda dengan dulu, waktu itu banyak juga mereka yang nongkrong di
sisi-sisi jalanan bersantai duduk sambil merokok, tapi sekarang lebih parah,
tongkrongan mereka bertambah banyak, oleh sebabnya udara telah tercemar cepat
pagi itu . di sisi dalam lapanagan alun-alun, biasanya banyak para pemain bola
lokal bermain bersama, tapi tidak
seperti hari sekarang anak-anak dan muda-mudi memiliki hobi bersepatu roda,
mereka meramaikan lapangan basket untuk bersepatu roda.
Lama berlari badan saya pun
berkeringan banyak, ini proses pembakaran didalam tubuh dan karena sudah lama
pula saya tidak berolahraga setelah itu saya pun berhenti lalu berjalan santai
sambil mengitari alun-alun sampai beberapa kali lagi, pandangan ini terus ingin
memerhatikan setiap sudutnya tujuh kali
putaran tanpa terasa aku pun masih ingin berlari lagi. Disisi-sisi trotoar Sampah-sampah
masih terlihat berserakan dijalanan, petugas kebersiahan yang belum sempat
membersihkan jalanan mungkin kelelahan karena tadi malam alun-alun diramaikan
para pengunjung malam, setiap malamnya alun-alun sering dipakai sebagai tempat
jualan dan tempat menghabiskan waktu orang-orang asli kota ini.
Matahari sudah bersinar sempurna
aktifitas pun mulai berkurang, kegiatan senam dengan aransemen dangdut pun
sudah berhenti, lapangan besar kini terlihat semakin besar karena mulai sepi,
para ibu sudah bergegas pulang untuk melayani keluarganya di rumah, lalulalang
para pelari dan pejalan kaki pun mulai berkurang, suara gemuruh motor-motor
titipan orang tua yang d kendarai anak muda mulai terdengar bising di area ini,
mereka pula beranjak pergi dari sini dengan wajah-wajah yang mengantuk, berbeda
dengan yang lain para pedagang malah bertambah banyak karena biasanya mereka
berjualan sampai malam, saya pun mulai kelelahan, kendaraan bermotor sudah
berkurang jumlahnya, sekarang sudah pukul tujuh tigapuluh saya yang ditemani
sahabat bergegas pulang karena aktifitas rumah sudah menunggu kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar