Terik Matahari di Suatu Pasar
Irma apriyanti
Hari itu tepat pukul 11:20, matahari sudah memancar kan sinar nya dengan indah dan aku pun sudah merasakan hangat nya pancaran cahaya itu, karena pada siang itu posisiku sedang duduk santai di depan sebuah toko, sambil memandang suasana disekelilingku yang saat itu sedang ramai sekali sedang bertransaksi jual beli.
Cahaya matahari makin terang siang ini dan tubuh ku sudah mulai tersengat panas nya pancaran cahaya. Aku sedang memfokuskan penglihatan ku ke toko sembako yang berada disamping kanan ku yang jarak nya kira-kira lima meter, disana terlihat ada penjual dan anak buah nya sedang melayani para pembeli yang sedang mengantri dan ada pula yang sedang memilih-milih barang yang ingin dibeli nya. Ramah sekali karyawan di toko itu melayani para pembeli, memberikan pelayanan dengan baik dan sabar.
Siang perlahan berlalu, terdengar suara adzan ashar dari masjid terdekat situ yang terdengar begitu merdu. Lalu aku melihat salah satu karyawan di toko itu keluar sambil membawa tas kecil yang berisikan kain sarung, dan melihat dia pergi ke arah masjid yang tidak jauh dari tempat ia bekerja. Tiba-tiba ada angin yang berhembus pelan yang menyapu debu-debu jalanan, aku merasakan aroma tak sedap dari hembusan angin itu, karena ada bak sampah yang sudah penuh isi nya dan belum ada dinas kebersihan yang mengambil sampah-sampah itu, bau itu mengganggu duduk santai ku.
Terlihat dari toko itu tidak sepi pembeli, selalu ada saja pembeli yang datang silih berganti, akan tetapi melihat raut wajah karyawan disitu sudah lelah seperti nya melayani banyak pembeli hari ini. Barang-barang di toko itu sangat komplit maka nya banyak pembeli yang lebih memilih berbelanja sekalian disitu dan harga nya pun lebih terjangkau.
Sore hari mulai datang, aku melihat ke jam tangan yang aku gunakan saat itu menunjukkan pukul 17:00, dan aku mulai beranjak dari tempat yang ku duduki, sebelum aku beranjak meninggal kan pasar, aku melihat di toko itu juga sedang memberes-bereskan barang dan memasukkan barang-barang nya yang berada diluar, rupanya toko itu sudah mau tutup. Dan sudah tak terlihat pembeli di dalam nya.
Dan akhir nya pada pukul 17:30 terlihat langit sudah meredup dan matahari sudah tenggelam, toko itu sudah menutup rapat pintu gerbang nya, dan esok kembali menyambut keramaian-keramaian yang sudah biasa terjadi disana. Lalu aku meninggalkan tempat ini dan berjalan ke arah rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar