Kamis, 07 Mei 2015

Ujian Nasional

penulis: Dimas Auliantoro (1113046000032)



Ujian Nasional

             Sebelum tahun 2015, pemerintah menetapkan  ujian nasional sebagai satu-satunya syarat kelulusan bagi seluluruh siswa SD, SMP dan SMA sederajat. Jadi, menempuh pendidikan SD 6 tahun hanya ditentukan lulus atau tidaknya hanya  dengan 4 hari ujian. SMP dan SMA yang menempuh pendidikan 3 tahun, hanya ditentukan juga dengan 4 hari mengikuti ujian saja. Menurut saya dijadikannya ujian nasional sebagai satu-satunya syarat kelulusan bagi seluruh siswa itu kurang tepat, karena siswa-siswa yang sudah mengikuti belajar mengajar selama 6 dan 3 tahun hanya ditentukan dengan mengikuti ujian 4 hari saja. Jadi tujuan sekolah untuk para siswa hanya untuk lulus dari ujian nasional. Dengan begitu akan banyak siswa-siswi yang akan stres karena jika tidak lulus satu pelajaran maka tidak akan lulus semuanya. Itu menjadi tidak adil karena mereka disepanjang menuntut ilmu disekolah hanya terfokus nantinya pada ujian nasional saja.
Nantinya yang akan terjadi siswa-siswi akan beramai-ramai mengumpulkan uang untuk membeli kunci jawaban, karena mereka ingin hasil ujian nasionalnya lulus dengan aman dan mereka yakin bahwa jika membeli dan memakai kunci jawaban itu pasti akan lulus karena ini sudah terjadi turun menurun. Bahkan dibeberapa sekolah, ada oknum guru-guru yang menganjurkan untuk membeli kunci jawaban dan dibeberapa sekolah lain, ada juga yang langsung membelikan kunci jawaban untuk siswa-siswinya. Tidak hanya itu, bahkan ada juga guru-guru yang mengerjakan soal-soal ujian nasional dipagi hari sebelum ujian nasional dimulai. Hal ini terjadi karena sekolah tidak ingin nama baiknya tercoreng karena ada siswa-siswinya yang tidak lulus.
Dengan begitu, diadakannya ujian nasional akan menjadi sia-sia, karena ujian itu sendiri tidak murni dikerjakan oleh siswa-siswinya masing-masing, walaupun ada dibeberapa sekolah yang siswa-siswinya mengerjakan dengan hasil sendiri tanpa bantuan kunci jawaban. Jadi, sebenarnya ditetapkannya ujian nasional ini menjadi satu-satunya syarat kelulusan itu kurang tepat. Seharunya penilaian etika, moral dan budi pekerti selama siswa-siswi menuntut ilmu dipendidikan tersebut menjadi syarat kelulusan juga karena itu akan berpengaruh kepada kehidupan kedepannya dan sebaiknya pemerintah berdiskusi dengan guru-guru mengenai hal yang paling tepat untuk menentukan kelulusan itu apa saja kriterianya. Karena guru lah yang paling dekat dengan siswa-siswinya dan yang paling paham mengenai hal tersebut.

1 komentar:

  1. Is it worth to have an art museum? - TITanium Arts
    The art of samsung watch 3 titanium sculptors toto titanium jewelry for piercings show them the world of art. The first studio to go on a tour is TITALO in Tiverton, Tennessee. price of titanium They are titanium coating in the process welding titanium of

    BalasHapus