Kamis, 07 Mei 2015

Opini Hari Pendidikan Bertema “Pendidikan dan Kebudayaan sebagai gerakan Pencerdasan dan Penumbuh Generasi Berkaraker Pancasila”


Tahukah kamu kenapa tanggal 2 Mei dijadikan peringatan Hari Pendidikan? Ya, karena pada tanggal tersebut telah lahir seorang pahlawan yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan di Indonesia. Pahlawan pendidikan tersebut adalah Ki Hajar Dewantara. Berkat jasa beliau berdirilah Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi  untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para bangsawan maupun orang-orang Belanda di masa kolonial.
Tahun ini tema untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional atau hardiknas adalah “Pendidikan dan Kebudayaan sebagai gerakan Pencerdasan dan Penumbuh Generasi Berkaraker Pancasila”. Pendidikan merupakan ukuran untuk menilai seberapa maju sebuah Negara. Semakin banyak rakyat yang berpendidikan tinggi berarti semakin maju Negara tersebut, dan juga sebaliknya. Di Indonesia pendidikan sudah mulai diperhatikan oleh pemerintah. Dengan mengeluarkan kebijakan wajib sekolah 12 tahun, yang dimaksud wajib sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD enam tahun), Sekolah Menengah Atas (SMP tiga tahun), dan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA tiga tahun). Dan pemerintah membebaskan biaya sekolah selama masa wajib belajar. Tetapi, tidak semua sekolah terbebas dari biaya itu, hanya di beberapa daerah saja yang diberlakukan kebijakan tersebut, lebih tepatnya hanya di kota-kota besar saja. Pemerintah selalu mendahulukan kepentingan rakyat yang berada di kota, dan menomor duakan rakyat yang berada di desa.
Contohnya di Kota Sukabumi kebijakan tersebut memang berlaku dibarengi fasilitas yang tersedia telah memadai, tetapi setelah masuk lebih dalam ke desa yang hanya ada jalan setapak pemerintah tidak memberlakukan kebijakan itu pada, memang ada yang terbebas biaya sekolah tetapi fasilitas yang disediakan untuk belajar sangan memprihatinkan. Bangku yang sudah goyang, dinding serta ubin yang retak, genting atap yang bocor akibat beberapa kali terjadi gempa disana, saya hanya melihat papan tulis hitam yang masih dibilang berfungsi dengan semestinya. Akses jalan menuju tempa menimba ilmu pun rawan kecelakaan untuk ditempuh apabila cuaca hujan. Jalan yang masih tanah menjadi licin keika hujan turun. Kondisi tersebut sangat berbeda dengan yang kita rasakan di Jakarta, Ibu Kota Negara Indonesia.
Bagaimana Indonesia bisa menjadi negara maju kalau pemerintahnya tidak benar-benar peduli dengan kecerdasan rakya. Anak bangsa adalah bibit generasi yang akan memajukan Negara dimasa yang akan datang. Selain pemerintah yang harus peduli, orang tua, saudara, sahabat dan teman pun harus turut serta menyadarkan siswa-siswi untuk giat belajar. Kita dapat belajar sendiri dengan cara sering membaca. Budaya membaca di Indonesia sangat rendah, bisa dibilang budaya ini hamper punah.Budaya membaca merupakan budaya yang hampir saja punah sebab semakin canggihnya tekhnologi. Kita inggal mengeik dan mengkliknya lalu keluar informasi yang diinginkan. Memang hal ini lebih menguntungkan dari segi waku, tetapi hal ini menyebabkan kita menjadi malas banyak membaca karena apa yang kita cari sangat mudah kita dapatkan.
Semangat Hardiknas tahun ini merupakan semangat dalam peningkatan kualitas pendidikan dengan meningkatkan budaya membaca dan menulis para peserta didik, bukan hanya dengan budaya mengejar nilai lantas hanya menargetkan kelulusan. Pendidikan tidak hanya seperti itu, tetapi lebih kepada peserta didik yang dapat berkarya, berkreasi dan berprestasi dalam proses belajar yang akan mereka rasakan buahnya dikemudian hari. Harus kita inga juga kata bijak “Hasil tidak akan pernah mengkhianati proses”. Kata-kata seperti itulah yang seharusnya kita ingat dan kita jadikan acuan untuk lebih berusaha dalam proses apapun. Untuk mendapatkan hasil yang baik kita jangan berada pada zona nyaman kita saja, tetapi kita keluar dari zona tersebut, kita akan mendapakan tantangan yang lebih pada zona itu sama saja kita akan lebih berusaha lebih keras dan kita akan mendapatkan hasil yang sepadan dengan usaha yang kita keluarkan.
Selamat Hari Pendidikan Nasional untuk kita semua, semoga yang diharapkan negara untuk mencerdaskan anak bangsa dapat meningkat ditiap tahun, mulai dari meningkatkan budaya membaca.
Kemarin pada saat peringatan Hari Pendidikan Nasional saya melihat Google ikut merayakannya dengan memasang animasi doodle Ki Hajar Dewantara yang ditempatkan seelah huruf O pertama dan di fungsikan sebagai huruf O kedua dari kata GOOGLE. Dan saya menemukan meme yang bertema Hardiknas. Inilah beberapa foto yang saya dapat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar