Nama: Zakaria Achmadi Zein
NIM: 1113046000025
“inilah awal dari proses pembelajaranku, aku
terpisah... keberadaanku dan keberadaan kalian selama ini menjadi sebuah
kesalahan dari perhitungan rumit alam semesta, jangan salahkan aku dan kalian,
inilah proses alamiah kita....”
Namaku
Maria, hidupku berada di lingkaran
eksistensi dengan cuaca panas sungguh mendera, aku hidup di Bekasi, “Mar..
kamu jadi ikut mama ke rumah Om tedi , ndak??” ucap Mama , “ ah .. enggak ma, Maria di rumah aja” balasku. Mama dan Papa
hidup secara harmonis dalam membina rumah tangga, itulah yang kulihat, Mama
seorang keturunan Budha bernama Sumi dan
Papa yang merupakan seorang Nasrani bernama Anji, tetapi orang orang biasanya
memanggil Papa itu Steve, dia merupakan seorang intelektual, dia seorang
insinyur lulusan ITB. Keluargaku bukanlah keluarga yang mementingkan kedudukan
prinsip identitas tertentu, lebih mengarah pemahaman intelektual, di keluarga
seperti inilah aku dibesarkan.
Tahun 2009, besok adalah hari ulang
tahunku yang ke dua puluh, polanya sudah seperti biasa, di pagi hari ketika
bangun tidur akan ada acara tiup meniup lilin. Aku hanya mengharapkan sesuatu
yang lebih dari kedatangan belahan jiwaku besok, aku sudah memiliki kekasih,
kami sudah berkomitmen untuk menatap masa depan bersama sama, namanya adalah
Zaki, aku sudah kenal dia sejak sd, dia orang yang sangat baik, aku mencintai
dia karena cara dia melihat dunia sungguh berbeda, pola pikir yang tidak biasa
cenderung radikal.
Aku
hidup dibayang bayang dunia yang katanya metropolis, kehidupan modern ,
begitulah mereka menyebutnya, aku terbaring di kasurku sembari memikirkan hal
ini, aku sangat terbiasa berpikir seperti ini ketika tak melakukan apa apa,
memikirkan apa yang terjadi sekarang dan banyak hal lainnya, ini akibat
terpengaruh dari pacarku, kami berdua sering memikirkan hal seperti ini,
mungkin hal tersebutlah yang menyebabkan kecocokan kami berdua. Dan kesadaranku
pun akhirnya menghilang.
“... ting..tong..” , ada pesan masuk, inti dari pesan itu adalah
Zaki sudah menunggu di luar rumah dan menyuruhku untuk keluar, aku lihat waktu
menunjukan jam delapan malam, aku sudah tertidur kurang lebih empat jam, aku pun keluar. Alasan Zaki
datang malam ini adalah untuk memberitahukan kepergiannya besok ke nergeri
paman sam, ulang tahunku besok akan diadakan untuk melepas kepergiannya keluar
negeri, Zaki ikut dalam organisasi riset internasional
dengan pusat yang berada di Florida , Amerika serikat, organisasi keilmuan
dalam pengembangan teknologi dan kemanusiaan fokus mereka.
“
Kamu udah siap kan..? Sayang.. ini mungkin akan memakan waktu yang tidak
kuketahui Mar...” ucap Zaki.
Dia sudah memberitahuku jikalau akan datang waktunya dia akan fokus untuk
bergerak membantu peradaban manusia , membantu kita semua. Aku tak bisa menahan
tangis dan langsung memeluknya erat , “
Iya... “dengan berat hati ku mengucapkannya. “Ikutlah
denganku sayang.. bantu aku disana.. bantu umat manusia”, ucap Zaki. Tentu
saja aku terkaget, bagaimana dengan pekerjaanku disini, aku kerja sebagai
teknisi komputer di daerah ini, aku menyukai pekerjaanku,dan aku tak bisa
begitu saja melepas semuanya, dan
bagaimana dengan kuliahku, aku sunguh bingung, tetapi aku sudah tahu itu semua
tidak begitu berguna, Zaki yang kulihat adalah seseorang yang sangat menentang
sistem pendidikan di negara ini, dia keluar dari salah satu Universitas karena
telah melihat pola yang sangat bobrok dan tak menghasilkan apa apa, aku pun
sangat setuju dengan dia. Tetapi pergi ke Amerika di waktu sangat mendadak
seperti ini tidak ada dalam benakku. “
Gimana ya sayang.. aku belum ada persiapan..” ucapku, “semuanya
sudah aku persiapkan Mar.. sengaja aku menunggu waktu ini.. aku sudah
menyiapkannya jauh jauh hari.. dan di hari ulang tahunmu kita semua berangkat” ujar
Zaki. “ aku pun mengangguk saja, karena aku tak ingin kehilangan dan jauh dari
dia, aku juga berpikir inilah perjalanan hidupku yang harus kutempuh.
Kami menunggu Papa dan mama ku pulang dan
meminta izin untuk kepergianku besok. Orang tuaku mengizinkan kami pergi,
mereka sudah sangat mengenal dan mengagumi
Zaki, mereka sudah menganggap dia seperti anak mereka sendiri, mereka
mengetahui Zaki adalah masa depan bagi anaknya, mereka rela membiarkan kami
pergi dengan syarat pernikahan kami akan diadakan ketika umurku 22 tahun,
seperti yang sudah sering didengungkan mama selama ini. Aku tak pernah percaya
ini, kehidupanku dan Zaki masih terlalu muda, terutama Zaki, dia sudah
mengemban tugas yang berat disaat umurnya masih semuda ini. Aku pun mulai
melakukan packing apapun yang bisa kubawa, tidak terlalu
banyak, karena Zaki bilang semuanya sudah dipersiapkan di Florida. Dan
permasalahan kerja dan kuliahku akan dibantu oleh Papa.
5 tahun kemudian
“
may be it could be hard... no.. the effect form in the compress make the
resultant of electricity, perhaps its working.. thank you so muchh.. ” ucap Zaki ketika menjawab pertanyaan di salah
satu seminar . Zaki telah menemukan cara untuk membuat tembok-tembok dirumah
yang kemungkinan akan digunakan di masa depan menjadi sumber energi, dia
mengubah lapisan tembaga dan seng dalam bentuk kompresan keramik, dan itu
berhasil.
Aku dan
Zaki telah menikah sesuai dengan perjanjian kepada orang tua ku disana, kami
hidup di daerah Venus, bersama dengan Mama Zaki yang ikut menetap disini, Papa nya
Zaki sedang berada di Jepang dalam mengkampanyekan bahaya Nuklir di kehidupan
manusia. Zaki dan timnya telah banyak
sekali melakukan penemuan hebat, aku
terbiasa pergi ke seminar-seminar
untuk menemani dia yang menjadi pembicara dalam menjelaskan teknologi apa yang
telah ia temukan dan timnya, aku juga mulai fokus mempelajari sesuatu, berbeda
dengan Zaki, aku sangat suka menelaah kehidupan, apapun organismenya.
Ketua dari
tim riset, Profesor Levi mengadakan rapat untuk mengatur pertemuan di seminar
berikutnya dalam rangka mempublish hasil karya mereka, kami sangat mengenal beliau, seseorang yang
sungguh jenaka , umurnya sudah masuk 99 tahun, tapi lawakan beliau sangatlah
masih segar, “ the point is we have
particular reason to stay here, we do our job as well as we can, and i hope u
guys ready for the next step, we move forward
to society, just let them to know what we have and can do, yahh it was
the positive point of us, maybe for the next point, it was terrible, the
government want us to join the corporation to build our technology, god damm
it.. i had projection this moment for the long time, and finally it was happened,
if we do choose to join them we will be destroyed, and if we ignore them, government will make us illegal
organization.” Ungkap profesor Levi.
Kami semua
tercengang dengan berita tersebut, Zaki sudah pernah mendapatkan peringatan
seperti itu dari Peter Joseph, temannya
yang berada di organisasi pergerakan , kami harus siap dengan segala kondisi
apapun, bahkan kami sudah siap jikalau
nyawa taruhannya, karena sungguh banyak sekali pihak kapitalistis yang sangat
tidak menyukai perkumpulan seperti ini.
Suatu pagi
ketika aku dan Zaki sedang santai menikmati ketenangan rumah kami, ada surel masuk
melalui komputer jinjing milik Zaki, surat elektronik tersebut berasal dari TED Global, Zaki di undang untuk menjadi
pembicara di New York City, TED Global sudah sangat dikenal warga Amerika, ini
juga kesempatan bagi Zaki untuk membawa nama tim risetnya maju dalam
memperlihatkan karya mereka kepada masyarakat luas untuk dipergunakan, kami tak
pernah menjadikan hal ini sebagai media bisnis, kami membuat sesuatu yang
sangat mudah untuk dibuat oleh orang lain, meskipun sangat awam dengan ilmu
pengetahuan, intinya untuk memudahkan. Kami pun mempersiapkan diri untuk pergi
ke New york minggu depan.
New york
city, aku mendapatkan pesan dari Mama yang berada di Indonesia kalau papa telah
jatuh dari tangga, dan sekarang lagi terkulai lemas di tempat tidur, dan aku
pun segera menelpon mama, “ ma .. papa
gakpapa kan ma???... “ungkapku. “
enggak kok sayang, papa cuman terkilir doang kakinya, sekarang lagi tidur
istirahat...” kata mama. “ oh
yaudah.. Maria panik tadi..kirain kenapa kenapa, udah dulu ya ma, Maria udah
mau masuk gedung seminarnya..” ucapku. “
iya sayang, tenang aja, mama jagain papa kok disini, sukses ya buat Zaki, Mama
sayang kalian semua..” ucap Mama. Aku sangat rindu mereka berdua,
sudah lima lima tahun kami tak bertemu
mereka, kami terlalu sibuk disini, aku dan Zaki benar-benar menjadi sosok yang
hilir mudik kemanapun dengan tujuan yang sangat jelas, aku sangat puas dengan
semua ini.
Aku melihat
seseorang yang berada diatas panggung yang sedang menjelaskan pola kerja sistem
neuron di otak serta rangkaian DNA manusia. Aku melihat pria tersebut yang
kemudian menjelaskan pola pembentukan organisme darat, dia adalah seorang yang
ahli dalam bidang fungi atau jamur,
dia menjelaskan bagaimana peran jamur sampai sejauh ini dalam dalam kehidupan
kita, aku sangat terkagum, apalagi bagi seseorang yang sedang mendalami
kehidupan organisme, aku sangat tertarik untuk mendalaminya, jadi kunci
pencarianku adalah jamur.
Zaki pun
dipanggil keatas panggung sebagai pertanggung jawaban hasil karyanya, dia
menjelaskan teknologi yang ia temukan, teknologi yang dapat megubah udara
menjadi air murni, teknologinya pun telah dibawa, dan siap untuk dibuat semua
orang karena sangat mudah, teknik yang digunakan hanyalah sistem kondensasi,
mengubah udara menjadi air yang bisa diminum setelah penyaringan, permainan
suhu inti dari teknik kondensasi tersebut. Aku melihat semua orang tercengang.
Dan Zaki pun akhirnya selesai memberikan penjelasan dan mendapatkan respon dari
tepuk tangan yang begitu meriah dari para pengunjung, TED Global memang acara
yang sungguh berkualitas dan meriah, dunia akhirnya memliki sesuatu yang
seperti ini.
Aku masih
terngiang dengan jamur setelah mengikuti seminar tadi, aku pun mulai mencari
rahasia kehidupan kita selama ini, aku mencari dan terus mencari sampai pada
titik ini, titik dimana bahwa kandungan jamur memliki zat halusinasi yang maha
dahsyat, meningkatkan hormon untuk meningkatkan daya kerja otak manusia,
meningkatkan potensi otak kita, luar biasa sekali menurutku, aku tidak
membicarakan hal ini kepada Zaki, karena fokusku dan dia berbeda, dia lebih
mengarah ke eksternal berupa teknologi dan sebagainya, kali ini aku sudah memutuskan untuk mendalami potensi
yang ada pada diri kita semua. Inilah waktu kontemplasi ku:
“inilah awal dari proses
pembelajaranku, aku terpisah... keberadaanku dan keberadaan kalian selama ini
akan menjadi sebuah kesalahan dari perhitungan rumit alam semesta, jangan
salahkan aku dan kalian, inilah proses alamiah kita....”
aku melihat selama ini kita
tak pernah melihat kedalam diri kita, siapa kita yang sebenarnya, kita seakan
menganggap kita tak menyadari kesadaran sejati kita, kita adalah bagian dari
kesatuan , jikalau Zaki dan timnya dan mungkin juga orang lain diluar sana
mencoba menyelamatkan kita semua dari kerakusan kita selama ini, itu tetap
tidak akan menjadikan apa apa, potensi
apa yang masih ada pada diri kita belum pernah tergali sampai sejauh ini, aku
dan kesadaranku, kita akan tahu semuanya jikalau poin penting dari keberadaan yang hidup maupun yang tidak
hidup diketahui, sejujurnya aku sudah tak bisa membedakan yang mana hidup dan tidak,
kita adalah bagian dari semuanya, dan aku ingin menggali lewat jamur seperti
yang telah kuketahui banyak misteri yang tersimpan di makhluk tersebut.
“ come ride with through the veils of history, i’ll
show you as god , falls asleep on the job,,,, how can we win, when fools can be
kings, dont waste your time or time will waste you...” terdengar suara Matthew Bellamy dari kaset yang
diputar oleh Zaki. Dia sangat menyukai
band tersebut, Band yang out of the box
menurutnya. Aku hari ini hanya berada dirumah dengan Zaki sembari bermesraan, kami
hari ini hanya ingin menikmati hari untuk rasa santai jauh dari hiruk pikuk
pekerjaan yang sesungguhnya menyenangkan.
Besoknya
aku memutuskan untuk pergi studi ke pusat botani untuk mencari beberapa sampel
dari jamur, sebelumnya aku meminta pengarahan kepada profesor Levi, dan
sepertinya dia lebih ke tipe Zaki, ia tidak begitu memiliki pengalaman dengan
hal seperti ini, tetapi dia yakin hal seperti ini sangat penting bagi kita
semua, apa yang aku cari jika kutemukan akan menjadi hal yang sangat luar biasa
katanya, dia bilang aku akan menemukan hal yang akan dapat menjawab segala
pertanyaan mendasar dari kehidupan kita selama ini, dari semua sejarah yang
ada, bentuk kepercayaan di berbagai tempat dan segala macamnya.
Aku
terkaget ketika melihat deskripsi dari jamur yang salah satu kubaca ini, ini
hebat menurutku, kandungan zat dan segala macamnya, bentuknya seperti jamur
yang berada dalam tokoh mario bross, jamur dengan tudung merah dengan bintik
bintik putih , ini lah deskripsinya :”The Psilocybe are the hallucinogenic mushrooms most widely used for
recreational purposes. Most users call them 'magic mushrooms' or 'Liberty
Caps'. Psychoactive Psilocybe
species are found almost the world over, including Europe, from Greenland to
Tierra del Fuego at the most southerly tip of South America, in New Guinea,
Australia, and New Zealand (both the north and south islands). There are
estimated to be as many as eighty hallucinogenic species containing the
psychoactive alkaloids psilocybin and psilocin (which are also found in species
belonging to four other genera of mushrooms - Conocybe, Panaeolus,
Stropharia and Copelandia). In sufficient quantities
these mushrooms can cause visual, auditory and other hallucinations and profound
changes in the perception of time and space (see the account of María Sabina
below).” Ensiklopedia
dari Richard Rudgley.
Aku segera membawa sampel ke
laboratorium milik profesor Levi, kebetulan Zaki jug sedang kerja di sana, aku
mencoba menelaah kandungan demi kandungan jamur tersebut, aku mendengar dari
penjaga kebun disana jikalau jamur ini sangat langka, hanya muncul sesekali dan
di beda beda tempat, aku beruntung sekali datang ketika jamur ini sedang uncul,
terakhir yang melihatnya adalah Richard Rudgley yang membuat deskripsi tadi,
kemudian jamurnya menghilang lagi, dan kabarnya Richard Rudgley juga menghilang
tanpa ada yang tahu kemana.
Zaki ditelpon untuk segera menuju ke rumah teman Profesor Levi, aku
memutuskan untuk tetap disini sendirian, tim yang lainnya juga disuruh ikut
oleh profesor Levi, aku kira tanggung jika aku sudahkan pencarianku begitu saja,
jadi aku memutuskan untuk tetap di lab dan Zaki pun mengerti.
Aku terus menerus mencari , sampai pada ketika secara tak sengaja aku
menyalakan pemanas partikel di atas jamur yang membuat jamur tersebut
mengeluarkan uap yang membuatku berhalusinasi dahsyat, aku antara sadar dan
tidak sadar, seperti semuanya melakukan daya tarik menarik, aku merasa seperti
terhisap dan juga menghisap , ini semua terasa aneh, aku merasa melihat setiap
pergerakan di alam semesta ini, aku terhisap entah dimana dan kemana, aku
menjadi apa dan siapa seolah tempo waktu yang membingungkan menjadi nyata, masa
lalu sekarang masa depan, aku bagian dari semuanya, aku melihat apapun inilah
pengetahuan, tanpa batas, objek sejati apa ini, yang mana objek dan subjek
hanya keniscayaan, sampai pada di suatu titik seperti keberadaan dimensi lain ,
aku melihat sekitar dan aku meyakini keberadaanku sekarang didalam dimensi ini
ditopang oleh hukum alam yang berbeda, apa keberadaanku masih ada di dimensi
sebelumnya, bagaimana dengan Zaki dan semuanya, memori itu masih ada, muncul
seperti cahaya yang bertanya pada diriku:
“apa
kau siap melepas semuanya? Identitas , ilmu pengetahuan, cinta , dan diri? “ tanya cahaya tersebut.
Aku menjawab, “..... ”
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar