KESEJAHTERAAN BURUH
TANGGUNG JAWAB SIAPA?
Emir Ramadhan
1113046000071
Memperingati hari
buruh internasional tanggal 1 Mei 2015 kemarin, banyak buruh di Indonesia yang
turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi, menyuarakan aspirasi mereka terhadap
kesejahteraan mereka saat ini. Hal ini menjadi penting mengingat bahwa banyak
buruh terutama, di kota-kota besar yang kurang kesejahteraan hidupnya. Banyaknya
buruh yang hidup dibawah garis kemiskinan dapat dijadikan sebuah refleksi
terhadap apa yang mereka suarakan tempo hari.
Buruh-buruh
menuntut banyak hal, diantaranya, mereka meminta kenaikan Upah Minimum Regional,
penghapusan sistem kerja outsourcing,
meminta pengurangan jam kerja, serta turut memperhatikan kesejahteraan mereka. Sungguh
permintaan yang sederhana namun dapat memberatkan para pengusaha di sisi lain.
Pemerintah yang
berperan sebagai regulator dapat memberikan intervensi dengan cara membuat
peraturan mengenai kenaikan UMR dan pengurangan jam kerja. Namun, di lain pihak
banyak pengusaha yang keberatan dengan peraturan ini nantinya. Kenaikan UMR
akan berdampak pada kenaikan biaya produksi yang nantinya akan berefek pada
kenaikan harga jual barang tersebut. Jika terjadi secara massal dan serentak akan mengakibatkan
kenaikan harga barang, yang ditambah dengan fluktuasi harga bahan bakar minyak
yang sudah berdampak pada kenaikan harga barang. Kenaikan harga tersebut akan
memberikan efek domino kepada barang- barang lainnya yang nantinya dirasakan
kembali oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk buruh itu sendiri. Maka kenaikan
UMR tidak menjadi solusi yang dapat memecahkan masalah kesejahteraan buruh
secara optimal. Jika UMR suatu daerah dinaikkan, kemungkinan pengusaha untuk
gulung tikar semakin besar karena harga produk tidak dapat bersaing dengan
pasar. Jika sudah begini, buruh kembali terkena imbasnya, akan banyak buruh
yang terkena pemutusan hubungan kerja seiring dengan banyak pengusaha yang
gulung tikar.
Buruh menjadi
terkatung-katung ditengah ketidakpastian keadaan yang mendera mereka, mereka
bagai ikan-ikan kecil yang mudah terbawa ombak besar jika air pasang. ketidakberdayaan
mereka semakin bertambah mengingat biaya hidup yang terus meningkat walaupun
upah mereka tak kunjung meningkat. Pihak-pihak terkait seolah setengah peduli
dengan kesejahteraan mereka. Harus ada pihak penggerak dan pencetus dan pembela
kesejahteraan mereka.
Pihak-pihak yang
terkait harus mulai berkerja keras dan mencarikan solusi yang dapat
menyelesaikan masalah diantara kedua belah pihak. Kualitas buruh harus
ditingkatkan dengan cara pendidikan yang layak dan mumpuni. Harga-harga bahan
pokok yang dianggap menjadi prioritas utama dan menjadi standar kelayakn hidup
masyarakat termasuk kaum buruh pun harus disesuaikan dengan berbagai cara dan
inovasi agar mencapai harga yang setara dengan daya beli mereka. kebijakan
pemerintah harus cenderung pro rakyat seperti yang dijanjikan oleh pemerintah
di atas sana saat kampanye dihadapan kaum buruh.
Pelunasan janji-janji,
pemberian solusi, pemerataan pendapatan, dan lain sebagainya menjadi bukti
bahwa pekerjaan rumah pemerintah dan melihat kondisi dan situasi saat ini
pemerintah harus cepat berbenah dan memecahkan masalah yang pelik terkait
dengan kaum buruh. Karena buruh adalah warga negara Indonesia, yang juga
merupakan tanggung jawab pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar