Senin, 30 Maret 2015

Senja di Langit Ciputat



Liza Fatmawati Rusman 1113046000053

Pukul lima lewat lima belas menit, suatu senja yang indah saat di nikmati di teras lantai dua rumah ku. Matahari yang mulai kemerahan memancarkan sinar nya di sela-sela pohon bambu yang tepat berada di depan rumah ku. Sinarnya begitu lembut, tidak seperti di siang hari menyengat tajam ke dalam kulit ku.
Di teras lantai dua rumah ku ada dua kursi panjang yang terbuat dari bambu yang berwarna coklat. Kursi ini yang selalu menghipnotisku betah duduk berjam-jam demi menikmati keindahan senja di langit ciputat. Lima puluh meter dari pandangan ku, aku melihat sekumpulan asisten rumah tangga sedang asyik menikmati sore ini.
Seperti biasanya para asisten rumah tangga yang ada di sekitar rumah ku berkumpul bersama sambil mengajak anak-anak atasannya bermain bersama dengan anak-anak yang lainnya. Mereka sangat menikmati senja di setiap sorenya. Canda tawa dari asisten rumah tangga itu, selalu meramaikan suasana indah di sore hari.
Bukan hanya para asisten rumah tangga yang meramaikan sore ini, tetapi burung-burung gereja juga ikut andil dalam meramaikan suasana sore ini. Burung-burung yang terbang dari hulu ke hilir membuat langit ciputat semakin menarik keindahannya. Tapi di sore ini ada yang menarik perhatian ku, seekor burung gereja kecil sedang belajar terbang. Entah berapa kali burung kecil itu terjatuh, namun burung itu tetap berusaha terbang. Dan pada akhirnya burung kecil mampu terbang seperti burung dewasa lainnya.
Jam sudah menunjukkan pukul enam sore, seperti biasanya aku mulai menutupi jendela yang ada di teras lantai dua rumah ku. Senja telah berganti malam, rasanya aku tidak ingin berpisah dari senja ini. Yah pada akhirnya aku menutup pintu teras di lantai dua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar