Sejauh memandang aku melihat Toilet yang sedang di perbaiki. Aku menghampiri Toilet itu, di depan pintu terdapat lebel “Toilet Wanita” dan di atas lebel itu terdapat lebel lagi “3.7.18”.
Saat aku memasuki kamar mandi itu, udara yang tercium tidak cukup segar, bau
yang tercium tidak seperti biasanya alias bau pesing. Sebelah kiri terdapat dua
westafel dan cermin persegi panjang yang menempel di tembok dekat westefel.
Cermin dan sekitar westafel kotor oleh serpihan keramik tembok yang terkikis. Namun
cermin yang di sebelah kanan basah tak beraturan, seperti cetakan tangan yang
mengelap cermin untuk bercermin, entahlah ulah siapa. Saat aku membuka keran
westafel, ternyata keran itu mengeluarkan air, tidak cukup banyak air yang
keluar.
Di
sebelah kiri terdapat dua kamar mandi. Kamar mandi pertama pintunya tertutup,
ternyata ada seseorang yang sedang mandi, mungkin tukang yang sedang memperbaiki Toilet ini karena terdapat kaos pendek berwarna putih yang kotor tersangkut di atas
tembok yang tidak menyatu dengan atap Toilet. Kamar mandi yang kedua
pintunya terbuka, kamar mandi itu cukup bersih lantai dan WC-nya.
Hampir
saja aku terpeleset saat aku ingin keluar, lantai di Toilet itu becek dan
kotor. kotor di karenakan serpihan keramik tembok yang terkikis dengan sangat
beraturan, keramik tembok Toilet itu penuh dengan garis-garis yang menyilang. Serpihan-serpihan
itu juga mengotori tembok Toilet itu. Saat aku menyentuh serpihan yang terdapat
di tembok itu ternyata teksturnya terasa cukup lembut. Warnanya yang kecoklatan itu
seperti warna bedak ku. Aku pun keluar dari Toilet, takut akan tukang yang sedang memperbaiki Toilet itu keluar dari kamar mandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar