Senin, 30 Maret 2015

MUSHALLA LANTAI 7 FSH



Syarifatul Jannah (1113046000076)
            Begitu langkah kakiku hentikan di depan pintu mushalla, udara terasa pengap, banyak suarayang mengatakan “Panas! ACnya kok tumben mati yah”, serta bau aroma karpet yang apak. Ruangan ini cukup luas, kira-kira lima kali empat meter persegi, cukup untuk mahasiswa-mahasiswi melakukan sholat berjamaah , namun nyatanya sholat yang mereka lakukan kebanyakn yang munfarid, kecuali mahasiswa-mahasiswa.
            Di atas ruangan tertempel beberapa lampu model baru yang membuat ruangan ini akan terang jika malam datang. Di langit-langit yang setinggi tiga meter ini ada dua kotak lampu, dimana setiap kotaknya berisi tiga lampu, dinding mushalla dilapisi dengan cat berwarna cokelat muda, bagian teman di setiap sudut diberikan mptif bunga beserta daunnya. Ketika kusentuh cat tersebut terasa agak menonjol, jadi menunjukan seolah-olah bunga dan daun itu hidup. Di bawah motif tersebut, diberikan pula cat cokelat tua dengan motif seperti batu-batu dan bagian yang paling bawah diberikan keramik putih yang memang sengaja agar bagian bawahnya mudah jika dibersihkan.
            Ketika kuarahkan pandanganku ke sebelah kanan, ada pintu berwarna cokelat. Di tengah pintu terdapat stiker hello kitty berwana putih, yang mungkin iseng ditempelkan oleh salah satu mahasiswi di sini, pada bagian atas pintu tersebut ada kotoran cicak yang sangat kecil ukurannya, aku berpikir itu anak cicak yang mengeluarkannya. Di bagian belakang pintu ada stiker “لاَتَدْخُلُوْاقَبْلَ السَّلَامُ, oke” dengan background biru dan tulisannya berwarna putih.
            Tepat di bagian belakang pintu ada saklar berwarna putih kecil guna memfungsikan lampu-lampu yang ada di langit-langit. Terdapat cermin berwarna merah muda yang memiliki panjang tiga puluh kali sepuluh centi meter persegi, dan juga dilengkapi dengan tali berwarna merah muda yang dikaitkan dengan paku yang di dinding. Dimana cermin di bagian sebelah kiri terdapat kotoran cicak yang berukuran kecil. Lagi-lagi cicak buang kotoran di ruangan ini. Di samping kanan terdapat gantungan berwarna cokelat yang dikaitkan dengan paku. Gantungan ini masih terlihat baru karena masih dibungkus plastik namun tidak ada satu mukena pun yang tergantung di sana, empat mukena itu terpakai oleh mahasiswi-mahasiswi, ada dua warna hijau, satu ungu, dan satu merah muda. Aku mendapatkan mahasiswi yang sudah selai sholat, akhirnya dapat mukena juga untuk sholat. Aku mendapatkan mukena warna merah muda, terkejut ketika mencium aromanya, harum sekali, wangi Molo, seperti habis di cuci kemarin. Ada juga delapan sajadah di ruangan ini.
            Di sisi bagian samping kanan, terdapat dinding kaca yang berbentuk persegi sebanyak tiga belas kali delapan, menambah suasana ruangan ini makin panas. Di antara himpitan dinding ini terdapat kaligrafi yang berlafadzkan اللهُ dan مُحَمَّدٌ, di bawah lafdz Muhammad kira-kira satu meter ke bawah ada sambungan arus listrik yang tidak digunakan.
        Di seberang kiri terdapat jam dinding berwarna putih berbentuk lingkaran yang menempel di dinding. Jam tersebut menunjukkan pukul enam lebih empat puluh lima menit dua belas detik, sesungguhnya sekarang pukul dua belas oma puluh menit. Jarum detik yang menenmpel pada dinding tersebut tidak berjalan, menunjukkan daya batu baterai sudah habis.
            Tepat di bagian kiri, menempel AC yang mati. AC tersebut hanya sebagai hiasan, namun tidak ada manfaatnya jika ditempel dalam keadaan off. AC tersebut diberi pengharum ruangan stela warna hijau, lagi-lagi percuma hanya sebagai hiasan dinding. Tidak ada efek yang baik, hanya ada panas, pengap dan aroma yang bau.
            Sebelum keluar dari ruangan ini, aku memperhatikan pintu sebelah kiri terdapat stiker yang bertuliskan “Masuk...... Keluar. Assalamualaikum” yang berwarna merah hitam. Aku mencoba menyambungkan stiker ini dengan stiker yang ada di pintu sebelah kanan. Aha, harusnya stiker ini ditempel pada bagian luar pintu, bukan di dalam. Tepat di bawah stiker tersebut yang berjarak dua sentimeter terdapat stiker dengan background hitam, bertuliskan “Anda Islam? Kok masih pasaran”.
            Tersadar, sedari tadi ada mahasiswa yang memperhatikan gerak-gerikku. Awalnya aku mengabaikannnya, namun lama-kelamaan ada rasa tak enak. Akhirnya segera saja aku keluar dari mushalla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar