Pagi
ini aku datang ke kampus ditemani rintik hujan, dengan pakaian sedikit basah
aku menuju kelas pelajaran pertama ku di lantai 3 ruang 14. Kelas yang
bersebelahan dengan musholla fakultas ku, Fakultas Syariah dan Hukum. Terlihat satu
pintu telah terbuka sepenuhnya dan pintu lainnya tertutup. Ketika masuk kelas dingin
langsung menyerangku dengan hebatnya, kelas ini memang memiliki dua AC yang berfungsi
dengan baik sehingga mengeluarkan udara yang maksimal. Ditambah satu jendela
terbuka membuat angin masuk kelas tanpa permisi.
Aku
berjalan menuju bangku yang berada di pojok belakang sebelah kanan tepat disebelah
jendela melewati kursi yang berjejer dengan rapi yang beberapa kursinya telah
berpenghuni, tentunya oleh teman-teman ku. Diperjalanan aku menghirup aroma
makanan yang dibawa salah satu teman yang menurutku lezat.
Lantai
yang terkihat mengkilap membuat ruangan ini terlihat nyaman. Ruangan ini cukup
luas untuk menampung sekitar 50 mahasiswa, dengan lampu neon yang berada
dilangit-langit ruangan membuat kelas ini sangat terang, berbeda dengan langit diluar
sana yang sedang bersedih sehingga membuat warna gelap.
Di
depan terdapat papan tulis yang bersih dan penghapus berwarna hitam biru di
bawah sebelah kirinya, diatas nya ada layar gulung untuk menampilkan dari
proyektor yang menggantung di langit tidak jauh dari papan tulis itu. Disebelah
kiri papan tulis terdapat rak kayu yang berisi 2 buku dan diatasnya ada botol
minum berwarna merah muda, mungkin botol itu milik mahasiswi yang tertinggal
kemarin. Disebelah kanan papan tulis terlihat satu kursi untuk dosen yang terlihat
sangat nyaman dan didepannya ada sebuah meja yang masih kokoh dengan tumpukan
ketas putih diatasnya.
Di
dinding sebelah kiri terlihat jendela yang berbaris diatas dan tidak ada benda
yang menempel atau menggantung melainkan hanya ada coretan-coretan ulah keisengan
mahasiswa. Lalu pandanganku mengarah kesebelah kanan, melihat dari celah
lupasan plastik kaca yang berwarna coklat. Terlihat hujan makin lebat, dan aku
lihat kearah bawah telah berjejer motor di depan kafe cangkir. Terdengar suara ‘brakkk’ dan langsung aku mencari sumber
itu ternyata temanku menutup pintu terlalu keras dan ternyata dosen pertamaku
sudah duduk manis didepan.
kesalahan penggunaan kata " berjejer "
BalasHapusyang benar " berjajar".