Kamis, 26 Maret 2015

Kelasku di Pagi Hari


Pagi ini aku datang ke kampus ditemani rintik hujan, dengan pakaian sedikit basah aku menuju kelas pelajaran pertama ku di lantai 3 ruang 14. Kelas yang bersebelahan dengan musholla fakultas ku, Fakultas Syariah dan Hukum. Terlihat satu pintu telah terbuka sepenuhnya dan pintu lainnya tertutup. Ketika masuk kelas dingin langsung menyerangku dengan hebatnya, kelas ini memang memiliki dua AC yang berfungsi dengan baik sehingga mengeluarkan udara yang maksimal. Ditambah satu jendela terbuka membuat angin masuk kelas tanpa permisi.

Aku berjalan menuju bangku yang berada di pojok belakang sebelah kanan tepat disebelah jendela melewati kursi yang berjejer dengan rapi yang beberapa kursinya telah berpenghuni, tentunya oleh teman-teman ku. Diperjalanan aku menghirup aroma makanan yang dibawa salah satu teman yang menurutku lezat.

Lantai yang terkihat mengkilap membuat ruangan ini terlihat nyaman. Ruangan ini cukup luas untuk menampung sekitar 50 mahasiswa, dengan lampu neon yang berada dilangit-langit ruangan membuat kelas ini sangat terang, berbeda dengan langit diluar sana yang sedang bersedih sehingga membuat warna gelap.

Di depan terdapat papan tulis yang bersih dan penghapus berwarna hitam biru di bawah sebelah kirinya, diatas nya ada layar gulung untuk menampilkan dari proyektor yang menggantung di langit tidak jauh dari papan tulis itu. Disebelah kiri papan tulis terdapat rak kayu yang berisi 2 buku dan diatasnya ada botol minum berwarna merah muda, mungkin botol itu milik mahasiswi yang tertinggal kemarin. Disebelah kanan papan tulis terlihat satu kursi untuk dosen yang terlihat sangat nyaman dan didepannya ada sebuah meja yang masih kokoh dengan tumpukan ketas putih diatasnya.

Di dinding sebelah kiri terlihat jendela yang berbaris diatas dan tidak ada benda yang menempel atau menggantung melainkan hanya ada coretan-coretan ulah keisengan mahasiswa. Lalu pandanganku mengarah kesebelah kanan, melihat dari celah lupasan plastik kaca yang berwarna coklat. Terlihat hujan makin lebat, dan aku lihat kearah bawah telah berjejer motor di depan kafe cangkir. Terdengar suara ‘brakkk’ dan langsung aku mencari sumber itu ternyata temanku menutup pintu terlalu keras dan ternyata dosen pertamaku sudah duduk manis didepan.



1 komentar:

  1. kesalahan penggunaan kata " berjejer "
    yang benar " berjajar".

    BalasHapus